Resmikan Pabrik Smelter PT. GNI, Jokowi : Stop Ekspor Bahan Mentah, Saatnya Bangun Industrialisasi Pertambangan

KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Presiden RI Joko Widodo meresmikan Pabrik Smelter PT. Gunbuster Nikel Industry (GNI) yang dilaksanakan di Areal kawasan Industry PT. Virtue Dragon Nikel Industry (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (27/12).

Dalam kegiatan peresmian ini, turut dihadiri oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo , Gubernur Sultra Ali Mazi , Gubernur Sulteng Rusdy Mastura , Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi , Forkompimda Sultra, Direktur Utama PT. GNI, Direktur Utama PT. VDNI, dan Direktur Utama PT. OSS,

Presiden Joko Widodo dalam sambutan dalam kegiatan peresmian Pabrik Smelter ini kembali menegaskan sikapnya terhadap penyetopan ekspor bahan mentah ke Luar Negeri dan menegaskan pentingnya industrialisasi disektor pertambangan dalam rangka meningkatkan nilai tambah agar dapat mendongkrak pemasukan negara.

“Berkali-kali saya sampaikan stop ekspor nikel, tahun depan akhir saya sudah berikan pemanasan terlebih dahulu, stop ekspor bahan mentah bauksit, dan tahun depan lagi, kita akan stop lagi untuk minerba yang lainnya, dan akhirnya yang kita dapatkan apa, yang kita dapatkan industri dalam negeri akan berkembang dengan sangat cepat, hilirisasi juga berkembang sangat cepat, karena memang tidak ada pilihan yang ingin mengambil, membeli bahan mentah kita sudah tidak bisa lagi,” ungkapnya melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (27/12).

Lanjutnya, dengan kebijakan ini, artinya mau tidak mau, harus mendirikan industri di tanah air, sehingga kita tidak ekspor lagi yang namanya bahan mentah yang sudah berpuluh-puluh tahun kita lakukan, tanpa memberikan nilai tambah yang besar kepada negara.

“Dan hari ini kita melihat dan akan kita resmikan smelter yang menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi 1 juta 800 ton pertahun, bayangkan, kalau kita hanya mengekspornya dalam bentuk bahan mentah,” bebernya.

Lebih lanjut, Presiden RI Jokowi menambahkan oleh sebab itu saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT. GNI dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari biji nikel yang diolah menjadi feronikel, ini nilai tambahnya meningkat 14 kali, dan jika dari biji nikel diolah menjadi Stainless Steel akan meningkat nilainya 19 kali lipat, sebuah nilai yang tidak sedikit.

“Dan tadi Menko Perekonomian Bapak Airlangga menyampaikan bahwa tahun ini, diperkirakan ekspor stainless steel kita akan  melompat kurang lebih perkiraan kita 20,8 Milyar US Dollar (USD), yang biasanya kalau kita ekspor bahan mentah hanya 1 hingga 2 Milyar US Dollar, jadi ini sebuah lompatan yang sangat besar sekali, oleh sebab itu, saya ingin mengingatkan pada kita semuanya, pada investor bahwa yang namanya ekspor raw material harus disudahi, jadi setelah nikel, selanjutnya akan masuk lagi ke Bauksit,” jelasnya.

Kata Jokowi, jadi yang ingin membangun industri, membangun untuk hilirisasi bauksit, silahkan, karena kesempatannya hanya ada satu tahun, dan setelah itu akan stop dan tidak boleh lagi.

“Dan saya juga perlu mengingatkan juga kepada Pemerintah daerah, baik Gubernur dan Bupati agar menjaga iklim investasi agar kondusif, sehingga betul-betul nilai tambah itu muncul, dari industri seperti ini kita akan mendapatkan pajak, kita akan mendapatkan lapangan pekerjaan, kita akan mendapatkan devisa yang tidak sedikit, yang biasanya tenaga kerja yang dapat adalah negara yang kita kirim bahan mentah, sekarang tenaga kerja muncul disini,” harapnya.

Lalu Jokowi juga mengatakan bahwa tadi saya tanya pak Dirut, ada berapa tenaga kerja yang direkrut disini (Konawe) maupun di Morowali, katanya ada 27 ribu tenaga kerja, sebuah jumlah yang tidak sedikit, 27 ribu itu, hingga ini akan muncul industri-industri, mulai 27 ribu, 40 ribu.

“Jadi rekruitmen seperti ini yang kita inginkan, sehingga semua rakyat kita, kita ingin semuanya bekerja, tidak hanya melihat bahan mentah yang diekspor kenegara lain, tapi memberikan nilai tambah dan lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya kepada negara kita,”imbuhnya.

Lanjutnya lagi, dan yang kedua, kepada Gubernur dan Bupati berikan perusahaan  dan investor ini, rasa aman kepada mereka dalam menjalankan aktivitas usahanya, sehingga dapat meningkatkan nilai investasi di masa-masa yang akan datang.

“Dan kita harapkan rakyat yang berada disekitar industri ini merasakan manfaatnya baik yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan dan juga peluang-peluang usaha baru, baik usaha kecil, usaha menengah dan yang lain-lainnya hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi maupun di Kabupaten dimana industri ini berada,”

“Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, hari ini saya resmikan Pabrik Smelter PT. GNI di Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah,”pungkasnya.(ismar/Hen).

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img