KENDARI,WAJAHSULTRA,COM–Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu menemui mahasiswa STMIK Bina Bangsa Kendari yang berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Kendari, Senin (6/2/2023).
Para Mahasiswa yang berunjuk rasa tersebut menuntut perbaikan jalan di depan kampus mereka yang rusak, dampak dari pembangunan Jalan Kembar Kali Kadia, yang di kerjakan oleh Kontraktor PT. Istka Karya (KSO) selaku Kontraktor, dan PT. Pundi (KSO) selaku Konsultan Supervisi.
Mahasiswa yang berorasi di depan kantor Wali Kota Kendari, diterima melalui perwakilan Mahasiswa STMIK Bina Bangsa di ruang rapat Wali Kota Kendari.
Ketua BEM STMIK Bina Bangsa Aldi Lamoito meminta kepada Wali Kota Kendari untuk membatalkan adendum perpanjangan kontrak 90 hari kalender dan menghentikan segala bentuk kegiatan pembangunan Jl. Kembar Kali Kadia dan ZA. Sugiarto serta H.E.A Mokodompit yang dikerjakan oleh PT.Istaka Karya dan PT.Pundi.
“Kami menduga perusahaan tersebut telah melalaikan aspek keamanaan, keselamatan kerja dan keberlangsungan aktifitas masyarakat dan mahasiswa lingkar proyek tersebut khususnya Mahasiswa STMIK Bina Bangsa Kendari yang tiap hari menggunakan akses jalan tersebut dan kami duga proyek tersebut terbengkalai dibeberapa titik pekerjaan,” tutur Aldi.
Aldi juga mengungkapkan, karena kerusakan jalan tersebut aktifitas perkuliahan agak sedikit terhambat karena mahasiswa termasuk dosen sulit mengakses kampus untuk melakukan perkuliahan, karena adanya genangan di depan Kampus STMIK Bina Bangsa yang terletak di Kecamatan Kambu tersebut.
Menampung aspirasi dari perwakilan mahasiswa tersebut, Pj. Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu didamping Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala memberikan penjelasan bahwa, adendum pekerjaan itu dimungkinkan dan dijamin dalam undang-undang, dan tidak menyalahi aturan jika Pemkot Kendari memberikan tambahan waktu dalam bentuk adendum kepada kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaannya tersebut.
Terkait kerusakan jalan di depan STMIK Bina Bangsa, Pj. Wali Kota Kendari mengatakan akan segera berdialog dengan pihak yayasan serta pihak kontraktor dan OPD terkait, agar masalah ini segera tertangani dengan baik.
“Saya undang pihak yayasan, melalui perwakilan mahasiswa, untuk bertemu besok pagi pukul 08.00 untuk membahas permasalahan ini, dan saya minta kepada adik-adik mahasiswa jika ada sesuatu harap dikomunikasikan dulu, bisa melalui surat, atau
berkoordinasi langsung dengan OPD terkait, saya rasa selama ini pihak pemerintah selalu membuka ruang dialog dalam menyelesaikan segala persoalan yang ada di kota yang kita cintai bersama ini,” kata Asmawa.
Ia meminta kepada seluruh masyarakat termasuk para mahasiswa untuk sama-sama menjaga kondusifitas Kota Kendari, demi kenyamanan dan keamanan bersama.
Meskipun diawal pertemuan tersebut sempat menghangat, namun dialog berakhir dengan damai dan kondusif. (*)