Mahasiswa Unilaki Dijanji Ketemu Rektor, namun Didapat Surat Skorsing

KONAWE, WAJAHSULTRA.COM – Salah seorang mahasiwa yang terkena sanksi menceritakan bahwa demo yang dilakukan adalah agenda tahunan yang  biasa dilakukan oleh mahasiswa mempertanyakan dana pembangunan.

Pihaknya mengakui bahwa telah ditemui oleh pihak WR III pada demo pertama. Namun pada hari selanjutnya tidak ada lagi pihak birokrat yang menemui mereka.

“Kami Minta pada WR III untuk menjelaskan namun ia berkata bukan kapasitasnya, oleh karena itu kami minta untuk dipertemukan rektor, biar kami menunggu satu dua hari bahkan seminggu namun ia tak berani menjanjikan,” katanya.

Lanjut, WR III juga berkata pada pendemo jika ingin menutup kampus silahkan tutup, dimana hal ini di saksikan oleh pihak sekuriti kampus. Oleh karena itu masa aksi melakukan pemboikotan kampus.

“Pada Hari selanjutnya saat pak dekan FKIP ingin masuk di gedung birokrasi dan mendapati gedung dikunci, ia bertanya kenapa kalian lakukan hal ini. Lalu kami jawab perintahnya WR III,” ungkapnya.

Untuk membuktikanya pada dekan para pendemo memanggil pihak sekuriti yang mendengarkan kalimat WR III, dekan FKIP pulang setelah mendengarkan penjelasan  sekuriti yang membenarkan bahwa WR III pernah berkata silahkan tutup kampus.

Pihaknya menjelaskan aksi boikot kampus berhenti setelah pihak birokrat memberikan janji  kepada mereka untuk mengatur pertemuan membahas tuntutan mereka.

“Bukan surat agenda pertemuan pembahasan dana pembangunan kampus yang kami dapat namun surat skorsing dari pihak Unilaki,” tutupnya dengan nada kecewa

Berikut nama yang terkena sanksi skorsing Ripaldi, Agim Pondada, Sarman, Erwin, Arliawan, Ahmad Lala,  Irsan Pagala, Muh. Ebit Saputra, Firman, Ahmad Sahrir. (K11/c/hen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img