ANDOOLO, WAJAHSULTRA.COM — Kesal dengan janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tak kunjung memperbaiki jalan poros Andoolo – Kendari, tepatnya di Desa Watumerembe Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Aliansi Masyarakat Desa Watumerembe (AMDW) memblokade jalan hingga menyebabkan macet sepanjang 500 Meter lebih, Senin (7/6).
AMDW menilai Pemprov hanya pencitraan saja kepada masyarakat Konsel, khususnya Desa Watumerembe dimana ruas jalan Provinsi, yang sudah banyak menelan korban sejak tahun 2020 akibat rusak parah, tak kunjung diperhatikan oleh Pemprov.
Ditegaskan Korlap AMDW Felyks saat orasi, masyarakat meminta Pemprov dalam hal ini Dinas PU, segera memperbaiki jalan dimaksud. Pasalnya masyarakat resah dengan janji-janji Pemprov tanpa ada bukti.
“Jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami pastikan jalan Provinsi di Desa Watumerembe di blokade dan tidak akan bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Hingga Da respon dan tindakan dari pihak Pemprov,” tegasnya.
Atas aksi blokade jalan tersebut, yang dilakukan massa dari berbagai elemen masyarakat, sehingga membuat lalu lintas kendaraan dan menyebabkan kemacetan yang panjang. Dan parahnya lagi, mayoritas kendaraan yang macet tersebut ditumpangi ASN Konsel yang hendak menuju kantornya. Akibatnya Wakil Bupati ( Wabup) Konsel Rasyid S.Sos M.Si, langsung turun lapangan mengatasi aksi unjuk rasa.
Dijelaskan Wabup Rasyid, pihaknya mendapatkan telepon dari Camat Palangga, Ivan Ardiansyah S.STP, bahwa terjadi aksi massa yang menuntut adanya perbaikan jalan di sekitar Desa Watumerembe dan para demonstran baru mau membuka blokade jalan, jika ada jaminan ketegasan terkait solusi kondisi jalan yang memang rusak tersebut dari pimpinan Daerah di Konsel.
Setibanya dilokasi Wabup Rasyid kemudian memberikan pemahaman pada warga, bahwa aksi itu mengganggu ketertiban dan kemudian bernegosiasi agar massa mau membuka blokade jalan, agar kembali bisa diakses baru kemudian melakukan diskusi dengan para pengunjuk rasa.
Para pengunjuk rasa pun akhirnya mau membuka blokade jalan, setelah lebih dari dua jam melakukan aksi pemblokiran yang menyebabkan kemacetan panjang hampir 500 meter, dari arah lalu lintas yang berlawanan baik menuju Andoolo maupun menuju Kendari.
Dalam kesempatan tersebut Wabup Rasyid berjanji segera akan melakukannya komunikasi dengan Gubernur H Ali Mazi dan juga pihak DPRD Sultra, khususnya yang membidangi masalah infrastruktur, agar segera masalah perbaikan jalan tersebut masuk dalam agenda prioritas Pemerintah Provinsi Sultra. (hen)