MUNA,WAJAHSULTRA.COM–Untuk mengembangkan daerah, Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan kuliha kerja nyata (KKN) di desa Latompa, Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Diketahui, tim KKN tersebut akan melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan mengusung tema Pemajuan Kebudayaan, Pemberdayaan Warga berbasis Adat untuk Peneguhan Kohesi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Desa Latompa.
Pelaksanaan KKN ini merupakan kolaborasi antara Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat, Universitas Gadjah Mada dan pemerintah Kabupaten Muna.
Pamong Budaya Ahli Madya Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat, Yunnarsih mengatakan bahwa pihaknya bekerjasama dengan UGM dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan membangun keberpihakan generasi muda terhadap masyarakat adat. “Kami melibatkan kampus dan mahasiswa untuk turut ambil bagian dalam pemberdayaan masyarakat adat melalui program KKN Tematik,” ungkapnya, Sabtu, (02/07)
Proses penyambutan sekaligus penyerahan tim KKN oleh pihak UGM dilaksanakan di Balai Desa Latompa, dihadiri oleh perwakilan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat, Pemerintah Kabupaten Muna, dan masyarakat Desa Latompa.
Pemerintah Kabupaten Muna yang diwakili Syahrir, Kepala Balitbang Kabupaten Muna menyatakan bahwa program KKN di Desa Latompa sudah seiring dengan program kerja Pemerintah Kabupaten Muna yang sedang berkonsentrasi untuk mengembangkan kawasan Mutiara (Muna Timur Raya). “Ada falsafah Muna yang berbunyi, hansuru hansuru badha sumano kono hansuru liwu, Hansuru hansuru ana liwu sumano kono hansuru adhati, hansuru hansuru ana adhati, sumano tangka agama (hancur hancur badan asalkan kampung terjaga, hancur hancur kampung asalkan adat istiadat terjaga, hancur hancur adat istiadat asalkan agama tetap tegak) sudah tepat sekali KKN dengan program pemberdayaan berbasis adat dilaksanakan di Kabupaten Muna,” paparnya.
Selama enam puluh hari ke depan, tim KKN yang terbagi dalam 4 klaster sesuai latar belakang keilmuannya (sainstek, agro, sosial humaniora, medika) akan merespon tema Pemajuan Kebudayaan, Pemberdayaan Warga berbasis Adat untuk Peneguhan Kohesi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Desa Latompa, Kecamatan Maligano, Sultra.
Kebutuhan ruang sosialisasi dan diskusi antara mahasiswa dan masyarakat dijembatani melalui Pelatihan Penggerak Desa dengan pemantik diskusi, Samsul Maarif selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN PPM UGM Unit 2022ÂSG001 dan Julianus Limbeng, Pamong Budaya Ahli Madya dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan masyarakat adat. “Mahasiswa mempunyai kelebihan, masyarakat Desa Latompa mempunyai kelebihan, sehinga perlu dilaksanakan pelatihan untuk menangkap aspirasi masyarakat dalam perumusan program kerja tim KKN,” beber Samsul Maarif.
Diskusi antara mahasiswa dengan masyarakat akan menghasilkan identifikasi permasalahan dan kebutuhan sehingga dapat diejawantahkan dalam bentuk program. “Prinsip kerja kolaboratif antara mahasiswa dengan masyarakat -yang menjadi penggerak desa, sangat penting supaya program yang dijalankan dapat berjalan berkelanjutan dan menjadi pilot project untuk program serupa. Apabila di Desa Latompa berhasil bukan tidak mungkin desa sekitar, bahkan desa di luar Kabupaten Muna pun ikut terinspirasi,” tandasnya. (andri/hen)