KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Kepolisian Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) melakukan pemeriksaan klarifikasi terhadap Kasat Shabara Polres Muna, AKP Adri Pontjodiredjo. Pasalnya, diperiksanya oknum Perwira Pertama Polri dari Satuan Polres Muna tersebut lantaran dia diduga terlibat politik praktis Pilkada Muna.
Kapolres Muna AKBP Debby Asri Nugroho saat dikonfirmasi wartawan koran ini membenarkan hal tersebut. Katanya, AKP Adri Pontjodiredjo telah dimintai klarifikasinya saat Kapolda Sultra, Irjen Yan Sultra Indrajaya melakukan kunjungan kerja di Muna dalam rangka pemantauan tahapan Pilkada Muna beberapa waktu lalu. “Sudah d klarifikasi oleh pimpinan kami di Polda. Waktu kunjungan Kapolda (Irjen Yan Sultra Indrajaya) sudah dijawab,” ucapnya via WhatsApp, Minggu malam (6/12).
Meskipun Perwira Menengah Polri berpangkat dua bunga dipundak ini tidak menerangkan secara detail hasil pemeriksaan terhadap anggotanya tersebut, namun Debby sapaan karib Kapolres Muna ini menegaskan, bahwa anggota Polri yang terlibat politik praktis akan ditindak tegas. “Ada sanksi nya,” cetusnya.
Adapun sanksi yang diterima anggota Polri jika terbukti terlibat politik praktis, tegas Debby, oknum tersebut dinyatakan melanggar kode etik dan disiplin Polri sehingga harus diberikan sanksi berupa penundaan kenaikan pangkat. “Pokoknya wajib hukumnya netral, kalau melanggar terima konsekwensi. Sanksi Demosi,” pungkasnya.. (m1/c/hen)
