KONAWE,WAJAHSULTRA.COM— Tani Prima Makmur (TPM) adalah salah satu perusahaan perkebunan sawit yang ada di kabupaten Konawe, tepatnya berada di desa Lerehoma, Kecamatan Anggaberi.
TPM memulai perkebunan sawitnya sejak keluar ijin pengelolaan perkebunannya sejak 2010 silam serta 2019 keluar ijin dari lingkungan hidup terkait pengelolaan kelapa sawit yang bernomor : 517/05/IL/IX/2019. Dimana sampai saat ini selain perkebunan TPM juga mengembangkan Pabrik kelapa sawitnya di wilayah tersebut.
Askep, Salah satu Mitra yang di pergunakan lahannya untuk di tanami sawit dan juga sebagai karyawan TPM mengakui bahwa dengan adanya TPM memberikan banyak manfaat baik dirinya ataupun warga desanya, karena menurutnya banyak pemuda yang terserap bekerja di perusahaan tersebut baik pada perkebunan atau di pabriknya.
“98 Persen pekerja disini tenaga lokal asli Konawe” ucapnya, sabtu 26/03/2022.
Ia menceritakan bahwa saat ini ia mendapat keuntungan setelah TPM mengelola lahannya dimana tiap 6 bulan sekali ia mendapat sistem bagi hasil dari sawit yang di tanam dari lahannya.
“Perjanjian bagi hasil kami dengan TPM itu 65/35,” jelasnya.
Maneger humas PT TPM, Fauzan Abdi mengatakan bahwa saat ini sekitar 2100 orang karyawan PT. TPM dimana sebagian besar adalah orang lokal asli Konawe.
“98 Persen karyawan asli Lokal Konawe kecuali pegawai ring 1 yang bukan lokal konawe, karena sampai saat ini kami masih bina tenaga lokal utuk masuk di ting 1,” ucapnya.
Sejak 2010 TPM mendapatkan ijin perkebunan di konawe menurut Fauzan Sejak saat itu perusahaan berkomitmen membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran di konawe serta membatu konawe melalui dana CSAR kami.
Asisten Manager, dan juga salah satu warga Lerehoma Guntur Talibara, SP menegaskan, sebelum adanya perkebunan kelapa sawit beroperasi, jalanan disini hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua, bahkan jalanan sangat sempit dan berlumpur.
“Hadirnya perkebunan kelapa sawit disini, beberapa jalanan di desa sekitar PT TPM sudah bagus meski belum teraspal,” pungkasnya.
“Air dari waduk kami biasa pakai mandi kalau tercemar pasti kami sudah kena dampak,” jelasnya.
Ia juga bersyukur hadirnya PT. TPM di Kabupaten Konawe dapat menyerap tenaga kerja lokal warga asli Konawe, yang sampai saat ini mencapai 98 persen dari 2100 lebih karyawan di perusahaan adalah warga asli Konawe.
Sebagai asisten perkebunan ia menjelaskan bahwa ijin tanam itu ada di delapan kecamatan yang ada di Konawe.
“Kami tidak menanam sawit di dekat kali, jika ada yang menanam itu bukan dari kami, tapi dari masyarakat yang mempunyai lahan dekat dengan kali,”tutupnya. (HP/hen)