KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menghadiri Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Anak Yatim yang bertema Sinergitas Pemuda Sultra untuk Indonesia Maju, di Aula Serba Guna, Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, Jumat 29 April 2022.
Turut hadir antara lain Pj. Sekretaris Daerah Prov. Sultra Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., Kepala Badan Kepegawaian Daerah Prov. Sultra Dra. Zanuriah, M.Si., Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Prov. Sultra Andi Parinringi, SE., M.Si., dan Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Prov. Sultra H. Trio Prasetio Prahasto, S.Sos., M.AP.
Juga hadir Ketua Umum Kadin Prov. Sultra Anton Timbang, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia Alvin Akawijaya Putra, SH., Widyaiswara Ahli Utama di BPSDM Prov. Sultra Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si., dan Komisaris Bank Sultra Laode Rahmat Apiti.
Momentum Keberkahan Bulan Ramadan adalah bulan kebahagiaan bagi kita, karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan berbagai limpahan kebaikan dan keutamaan di bulan suci ini, diantaranya terijabahnya doa, berlipat gandanya pahala, hingga hadirnya ibadah yang paling utama dan istimewa di Bulan Ramadan, yakni Ibadah Puasa.
Tidak hanya amalan berpuasa yang mendapatkan pahala yang berlipat, namun memberi makan orang yang berpuasa pun mendapatkan kedudukan yang istimewa. Pada kesempatan ini, Gubernur Ali Mazi mengadakan acara berbuka puasa bersama anak-anak yatim dan duafa yang bertempat di Aula Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara.
Paket untuk duafa tersebut dibagikan setelah acara berbuka puasa bersama di susul sambutan Gubernur Ali Mazi dan penyerahan secara simbolis kepada Panti Asuhan dibawah asuhan Ustad Muhammad Arif yang terdiri dari Ulumul Quran berjumlah 30 orang dan Nurul Qomariyah 20 orang
Lain halnya para yatim yang merasakan kegembiraanya saat menerima pembagian infaq dari Ketua KNPI Alvin Akawijaya Putra. Seorang anak mengutarakan “Saya sangat senang bisa berkumpul sama teman-teman pada Ramadan kali ini dan mendapatkan paket dan infaq berbuka dari KNPI, terima kasih,” ujarnya sambil tersenyum gembira.
Buka Bersama
Ada budaya yang biasa dipraktikkan oleh umat Muslim di Indonesia selama bulan Ramadan, yaitu Buka Bersama atau biasa disebut buka puasa bersama. Umumnya, Buka Bersama adalah tradisi mengundang kerabat, rekan kerja, atau kalangan lain untuk berbuka puasa bersama di tempat para tamu menyediakan hidangan buka puasa.
Tidak hanya itu, Buka Bersama juga bisa dilakukan bersama anggota keluarga. Hal ini karena waktu berbuka puasa adalah waktu yang sangat baik untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak-anak.
Terlepas dari perbedaan budaya dalam memandang Buka Bersama, ada baiknya mencoba mempelajari berbagai hal baik yang ada di dalamnya. Manfaat Buka Bersama adalah dengan mengajak orang lain, baik satu orang atau lebih, untuk berbuka dengan makanan yang disediakan oleh pengundang. Artinya, pengundang memberikan makanan kepada orang yang sedang berpuasa.
Dalam hal ini, banyak manfaat yang dijanjikan kepada pelakunya. Dia mendapat pahala karena menghidangkan makanan bagi orang yang sedang berpuasa untuk berbuka tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya orang yang berpuasa tersebut.
Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya menyampaikan satu hadist yang cukup panjang tentang hal ini. Sebagian kutipan hadis tersebut menuturkan:
Dari Sa’id bin Musayab dari Salman ia berkata: Rasulullah SAW berkhotbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda, “…Barangsiapa yang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa di bulan Ramadan, maka hal itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya dan pembebasan dirinya dari api neraka. Baginya pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala puasa orang yang diberi buka tersebut.”
Orang-orang berkata, “Ya Rasulullah, tidak setiap kami dapat memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa.” Rasulullah bersabda, “Allah akan memberikan pahala yang demikian ini kepada orang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa meskipun hanya dengan susu encer, sepotong kurma, atau seteguk air. Dan barang siapa yang mengenyangkan orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku di mana setelahnya ia tak akan haus sampai masuk ke dalam surga…” (Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi, Tafsir Ma’alimut Tanzil [Kairo: Darul Alamiyah, 2016], jil. 1, hal. 196 – 197).
Hadis di atas menunjukkan bahwa hanya dengan memberi seteguk air untuk berbuka puasa, maka pelakunya akan mendapat kebaikan yang begitu besar. Adapun, mengundang orang untuk berbuka bersama juga berarti mengundang orang untuk menjadi tamu di rumahnya. Itu artinya pengundang juga akan mendapatkan banyak kebaikan dari amalan menjamu tamu atau dliyafah.
Adapun, mereka yang diundang untuk berbuka bersama mendapatkan kebaikan atas menerapkan ajaran untuk memenuhi undangan sebagai hak seorang muslim atas muslim lainnya. Tidak hanya itu, mereka yang diundang juga mendapat kebaikan atas menerapkan ajaran untuk menjaga dan mempererat silaturahmi. (ilham/hen)