Rehabilitasi D.I Wawotobi Dikerjakan PT.SACNA Diduga Bermasalah, Perak Sultra Bakal Lakukan Demonstrasi

WAWOTOBI,WAJAH SULTRA,COM–Pembangunan Rehabilitasi Daerah Irigasi (D.I) Wawotobi yang dikerjakan oleh PT.SAC Nusantara  menuai sorotan. Kritikan itu datang dari lembaga perserikatan aktivis Sulawesi Tenggara yang mendapati  hal fatal dalam proses pekerjaan rehabilitasi D.I Wawowotobi.

Ketua Umum Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara Hebriyanto Moita bersama tim investigasi mengatakan,kegiatan pembangunan proyek tersebut dimana ketika dilihat dari anggaran APBN yang digelotorkan pemerintah pusat itu mencapai 209M lebih dengan sistem multiyears, seharusnya dalam pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai ketentuan pada teknis dan RAB yang ada, untuk itu Hebri menduga pelaksana proyek telah melakukan perbuatan yang telah menimbulkan terjadinya kerugian negara.

“Pemuda yang sedang menjabat Korwil Kota Kendari BEM Se Sultra itu menuturkan beberapa kesalahan pada proses pelaksanaan pekerjaan disaluran primer (induk), saluran skunder, dan saluran tersier diantaranya tidak dikerjakannya beton lantai/dinding kerja dengan tebal 5 cm dengan campuran K100, bahkan ditempat lain nampak penggunaan lantai kerja terkesan asal – asalan hanya dihampar bagaikan brangkal dan proses penganyaman yang amburadul” paparnya.

Ditempat yang sama Sekertaris Umum Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara Aldi Hidayat, juga memaparkan terkait dugaan adanya pengurangan volume dan pemangkasan anggaran secara besar – besaran yang dilakukan oleh penyedia jasa,

Hal itu dapat dilihat pada proses pekerjaan yang diduga tidak menggunakan lantai kerja bahkan penggunaan lantai kerja terkesan asal – asalan dan yang lebih explisit pada hasil monitoring kami adalah terdapat perbedaan pada penggunaan precast setengah dinding dan penggunaan teknik cor full dinding.

Pria yang diketahui sebagai Presiden mahasiswa disalah satu perguruan tinggi itu menambahkan,  menurut kami pada proses penggunaan precast itu lebih rentan terhadap kerusakan dibandingkan penggunaan cor full dinding, karena dibelakan precast tidak lagi ditambahkan campuran melainkan hanya pasir dan proses pengeleman sela – sela precast yang satu dan yang lain itu hanya menggunakan semen saja.

Sehingga kondisi pekerjaan yang baru berumur kurang lebih 1 tahun digunakan, telah mengalami keretakan panjang yang diperkirakan tidak akan bertahan lama .

Olehnya itu,kata dia  menduga pihak Satker, PPK, dan Konsultan dengan pihak pemenang tender sebut saja PT.SACNA telah melakukan konspirasi, untuk itu kami tegaskan dalam waktu dekat kami akan lakukan aksi demonstrasi ke pemerintah terkait, APH dan juga DPRD Sultra agar dugaan permasalahan ini segera terselesaikan.

Sampai berita ini terbit, dari awak media ini sudah berusaha menghubungi pihak PT.SACNA untuk memberi tanggapan terkait dugaan tersebut. (Arkam Asr/hen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img