KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan rapat terbatas dengan sejumlah gubernur. Salah satunya dengan Gubernur Sultra.
Jokowi mengatakan, saat ini kasus positif covid 19 menjadi trend baik di Eropa dan Asia. Namun bila dibandingkan dengan negara lain, posisi di Indonesia saat ini masih terkendali. Berdasarkan jumlah covid 19 di wilayah masing-masing menunjukan hasil yang baik.
“Alhamdulillah tingkat kesembuhan meningkat bila melihat dari data April hanya 15 persen, namun hingga Agustus mencapai 70,2 persen. Kasus aktif dalam perawatan juga mengalami penurunan,” ujarnya.
Meski mengalami penurunan, Jokowi meminta agar seluruh daerah tetap waspada terkait penyeberan covid 19. “Jadi saya sampaikan Gubernur harus berusaha menekan covid 19,” jelasnya.
Dalam rapat terbatas yang dihadiri oleh seluruh gubernur dan sejumlah menteri, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa Indonesia berlomba dengan negara lain untuk mengupayakan adanya vaksin.
Presiden mengungkapkan, Indonesia telah mendapatkan komitmen sebanyak 20 hingga 30 juta vaksin pada akhir tahun 2020. Sampai akhir 2021 sebanyak 290 juta vaksin akan disiapkan.
Selain itu, vaksin produksi dalam negeri yang disebut dengan Vaksin Merah Putih sudah mengalami progres 30-40 persen dalam bukan Agustus ini. Pertengahan 2021 vaksin buatan anak negeri sudah dapat diproduksi missal.
Menanggapi arahan Presiden Indonesia, Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, Pemprov Sultra akan tegas menerapkan protokol kesehatan agar kasus Covid-19 tidak meningkat. Untuk itu, dia meminta agar pemeriksaan kesehatan, penggunaan masker, dan jaga jarak, menjadi perhatian serius.
“Para pejabat yang habis berkunjung ke suatu daerah harus melakukan rapid test lagi. Minimal seminggu sekali setiap kali habis bepergian,” jelas gubernur usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui video konferens di Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Selasa (1/9/2020).
Ia juga meminta agar seluruh masyarakat Sultra untuk tidak bepergian sembarangan dan berjabat tangan. Selain itu ia juga berharap, bupati dan walikota, terutama yang daerahnya mengalami peningkatan kasus yang cukup signifikan untuk kembali mengetatkan protokol kesehatan di ruang-ruang publik. Jangan menimbulkan kesan seolah-olah corona sudah selesai.
“Sesuai himbauan bapak presiden, sosialisasi, edukasi, dan pengawasan di lapangan harus dilakukan secara massif,” tegasnya.
Selain itu, dia berharap, pers dapat terus mengedukasi masyarakat untuk terus mengenakan masker. (k10-P4/c/hen)