KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Mantan Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin, Mayjen (Purn) Andi Sumangerukka dianugerahi gelar Waopu Meantu’u suludadu sebagai panglima perang tertinggi di Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pemberian gelar adat itu ditetapkan melalui permusyarawatan syara di 4 wilayah adat, yakni Kadie Liya, Kadie Wanse, Kadie Mandati dan Kadie Kapota di galampa lakina liya wangi-wangi, Wakatobi.
Menurut Koordinator relawan Aku Sahabat Rakyat (ASR) Wakatobi Daryono Moane, pemberian gelar Waopu Meantu’u Suludadu merupakan penghormatan yang diberikan masyarakat atas kehadiran Andi Sumangerukka di Wakatobi. “Kami merasa mendapatkan kehormatan yang sangat luar biasa atas kehadiran beliau disini,” ucapnya, Kamis, (23/09).
“Alhamdulillah dengan gelar tersebut beliau telah menjadi bagian dari masyarakat wakatobi, beliau sekarang berada dalam hati masyarakat Wakatobi,” sambungnya.
Bukan hanya itu, dengan pemberian gelar itu juga merupakan bentuk komitmen masyarakat Wakatobi untuk mendukung Andi Sumangerukka sebagai bakal calon gubernur Sultra. “Gelar ini adalah komitmen kita bersama untuk mendukung dan mengantarkan kemenangan beliau menjadi Gubernur Sultra 2024 nanti, tidak ada kata mundur,” sebutnya.
“Kita akan buktikan bahwa pemberian gelar ini bukan sekedar simbol tetapi kontak batin kita, besar harapan kita beliau bisa memperhatikan daerah ini,” paparnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina ASR, Mayjen (Purn) Andi Sumangerukka mengatakan pakaian yang telah diberikan kepada dirinya oleh tokoh adat Wakatobi merupakan pakaian kebesaran yang pernah ia kenakan. Dirinya pun merasa semangat leluhurnya dibangkitkan. “Pakaian adat ini membangkitkan semangat leluhur saya. Saya berjanji tidak akan mempermalukan bapak-bapak dan saya akan selalu bersama dengan bapak-bapak,” tutupnya. (p2/c/hen)