KONAWE,WAJAHSULTRA.COM–Kepala Dinas Perindustrian, perdagangan dan koperasi (Perindag) Konawe, Jahiyuddin mengakui, saat ini minyak goreng susah alias langka di Konawe. Selain langka juga harganya mengalami kenaikan yang cukup tajam. Ia mengatakan, Minyak goreng di Konawe sebelumnya Rp. 18 Ribu, kini menjadi Rp. 21 ribu rupiah.
“Kami sudah inspeksi dadakan (sidak) ke pasar – pasar yang ada di Konawe untuk mengontrol harga sembilan bahan pokok ( Sembako) yang kami dapatkan memang minyak goreng yang naik harganya,”ucap Kadis Perindag Konawe saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Selasa (18/01/2022).
Menurut  Jahiyuddin, pihaknya berencana mengadakan operasi pasar untuk menanggulangi kelangkaan dan kenaikan minyak goreng namun setelah ia mengonfirmasi pihak Bulog ternyata bulog juga tak ada persediaan minyak goreng.
“Di bulog juga tidak ada minyak goreng, saat ini di gudang hanya ada persediaan beras, gula, terigu,” Ungkapnya.
Karena kekosongan persediaan minyak goreng tersebut, Kepala Perindag Konawe telah melakukan penyuratan kepada kapala dinas perindag provinsi Sulawesi Tenggara (sultra) juga pada kementrian perdagangan agar segera menyalurkan minyak goreng pada bulog kabupaten Konawe.
Ia berharap agar pemerintah segera mengirimkan minyak goreng di Konawe agar peridag dan bulog konawe segera melakukan operasi pasar murah dalam menanggulangi kelangkaan tersebut.
Jahiyuddin juga mengatakan bahwa kelangkaan ini terjadi karena pihak distribusi pusat terlambat mengirimkan pasokan minyak goreng di daerah, sehingga menjadi mahal dan langka.
Menurutnya kelangkaan minyak goreng juga sudah mulai mempengaruhi harga lain menjadi naik seperti bawang merah.Yang saat ini telah mengalami kenaikan harga namun pada pelaku UMKM yang menjadikan minyak goreng sebagai bahan pokok utama saat ini belum menaikan harga jualannya.
Oleh karena itu pihaknya mengharapkan agar masyrakat menanggulangi kelangkaan ini dengan membuat minyak goreng dari kelapa serta ia meminta pada masyarakat agar mengurangi pengunaan dari minyang goreng dan beralih pada masakan rebusan.
“Kalau bisa sekarang masak Tawaoloho (daun kedondong hutan) saja dulu kurangi mi minyak minyak, sehat juga masakan rebusan,” Ucapnya.
Sementara itu, Pihak bulog Konawe, Yusran Yunus membenarkan terkait kelangkaan tersebut. Ia mengatakan di gudang bulog Konawe penyediaan minyak goreng sementara masih kosong. Saat ini ia sedang melakukan permintaan ke pihak pusat untuk segera di kirimkan pasokan minyak goreng.
“Saat ini migor kosong. Kami masih tunggu kiriman dari pusat,” Ucap kepala bulog konawe saat di konfirmasi melalui via Whatsapp, selasa (18/01/2022).
Di tempat terpisah, salah seorang pedagang goreng di Konawe, Restti juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Ini coba pi mahal baru ada barangnya. Ini kita harus cari pi keliling baru dapat,” Katanya, selasa (18/01/2022).
Pihaknya mengungkapkan bahwa tak menaikan harga jualan takutnya nanti pelangannya banyak yang tidak mau datang beli lagi oleh karena itu, ia mengharapkan agar pemerintahan segera mencari solusi terkait kelangkaan minyak goreng ini agar usahanya bisa berlangsung. (HP/c/hen)