Pemuda Muhammadiyah Sultra Siap Kawal Pilkada Ditengah Pandemi

KENDAARI, WAJAHSULTRA.COM — Pemuda Muhammadiyah (PM) Sulawesi Tenggara siap mengawal jalannya Pilkada yang akan tetap digelar pada Desember 2020 . Ditenggah masa pandemi Covid-19, guna mencegah terjadinya penyebaran virus mematikan serta ikut andil dalam mengawasi pelanggaran praktik money politik.

Ketua Bidang Hikma dan Hubungan Antar Lembaga Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sultra, Wahyudin mengatakan bahwasannya tidak ada satupun peneliti ataupun ilmuwan dan lembaga yang mampu memastikan kapan pandemi covid 19 ini akan berakhir. Maka sesuai perppu nomor 02 tuhun 2020, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kegiatan demokrasi ditengah mengecamnya virus mematikan ini.

“Hal tersebut tentunya untuk menjaga  kesinambungan demokrasi, dalam sistem presidensial termasuk pada pemerintahan lokal, maka dari itu kami siap mengawal jalannya pilkada yang ada di bumi anoa ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, kata dia Demi menjaga kualitas demokrasi masyarakat seyogianya harus mampu diyakinkan bahwa pelaksanaan pilkada aman atas ancaman penularan covid 19.

“Keyakinan akan hal ini akan berimplikasi pada meningkatnya partisipasi pemilih,” ujarnya.

Dijelaskannya selain himbau masyarat agar bisa memberikan haksuaranya ditengah pandemi Covid-19 ini, Peluang praktik money politic seolah menemukan momentumnya.

“Kondisi perekonomian masyarakat yang terdampak bisa menjadi alasan bagi para kandidat untuk membagikan uang sembako dan sejenisnya atas nama bantuan sosial, saya kira hal-hal ini perlu di perhatikan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan untuk mengawal jalannya pilkada, maka tidak bisa bergantung sepenuhnya terhadap badan pengawas pemilu (BAWASLU) dan KPU. Sebab dibutuhkan cannel khusus yang dapat memantau setiap parktik penyimpangan yang terjadi dilapangan.

“Karenanya kami medorong lembaga maupun kelompok yang peduli terhadap kualitas pemilu guba bersama-sama mengambil bagian dalam mengawal demokrasi kita.

Sebab, Menurutnya sistem publik harus dibimbing lagi guna mencegah terjadinya polemik yang berkepanjangan.

Olehnya itu, sambungnya semua pemangku kepentingan kepemiluan baik penyelenggara pemilu, pemerintah, partai politik, peserta pilkada dan masyarakat sipil untuk bersama-sama menjaga kesehatan publik dengan mengikuti protokol kesehatan serta menjaga demokrasi guna menciptakan Negara Demokrasi yang damai.

Maka dari itu saat ini, sangat penting bagi kita semua untuk bergandengan tangan demi melawan pandemi dan menciptakan demokrasi yang damai,” ujarnya. (p4/c/hen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img