KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Wakilil Bendahara Bidang Hukum dan HAM dan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), Yulianti Indah Silondae merasa dipecat sebagai kader.
Akibat pemecatan tersebut, Yulianti akan mengadu di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. Pasalnya, ia tidak terima atas pemecatan dirinya sebagai kader Partai Golkar yang dianggapnya tidak sesuai prosedur dan mekanisme partai serta tata aturan AD/ART Partai Golkar. “Kalau sudah ada surat pemecatan tersebut, saya akan langsung kr DPP,” tegasnya. Senin, (04/01).
Ia menambahkan, jika benar ada kesalahan yang dilakukan, seharusnya ia diberikan teguran terlebih dahulu, bukan langsung dikeluarkan dari pengurus. “Tanpa rapat pleno saya dipecat. Sesuai aturan partai jika ingin melakukan pemecatan terhadap kader harus dilaksanakan rapat pleno,” tegasnya.
Selain itu, ia menjelaskan untuk meluruskan persoalan tersebut dirinya sudah berupaya menghubungi Ketua DPD I Golkar dalam hal ini Herry Asiku, namun sampai saat ini belum ada respon.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Ketua DPD I Partai Golkar Sultra Herry Asiku membantah pernyataan Yulianti Indah Silondae jika ia dipecat.
Ia menjelaskan, Wakil Bendahara Bidang Hukum dan HAM dan Pengurus Harian DPD I Partai Golkar itu mengundurkan diri dari kepengurusan Golkar dan memilih masuk ke partai lain. “Ibu Yulianti itu bukan dipecat karena Golkar tdk pernah pecat pengurus tapi beliau saya dengar mengundurkan diri dari pengurus Golkar masuk ke partai besar yg lainnya (meninggalkan Golkar),” beber Wakil Ketua DPRD Sultra itu via WhatsApp. (P2/c/hen)