KENDARI, WAJAH SULTRA, COM– Universitas Halu Oleh (UHO) kembali mengukuhkan delapan Guru Besar (Profesor) dari enam Fakultas melalui Upacara Senat Terbuka di Auditorium Mokodompit UHO pada Senin 22 September 2025.
Prosesi pengukuhan dipimpin langsung oleh Plt. Rektor UHO, Dr. Herman, S.H., LL.M., disaksikan oleh jajaran pimpinan universitas, dewan guru besar, senat, serta tamu undangan dari unsur pemerintah dan masyarakat. Dalam sambutannya, Plt. Rektor UHO menyampaikan bahwa pengukuhan guru besar merupakan bentuk prestasi akademik tertinggi seorang dosen. Ini sekaligus menjadi amanah besar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, menghasilkan karya penelitian, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, kedelapan Guru Besar menyampaikan Orasi Ilmiah mereka di hadapan para hadirin sesuai dengan bidang kepakarannya.
Prof. Ir. Mustarum Musaruddin, ST., MIT., Ph.D. —Guru Besar bidang Rekayasa Tenaga Listrik— menyampaikan orasi berjudul “Inovasi Teknologi Cerdas untuk Analisis Gangguan dan Rekonfigurasi Jaringan Menuju Sistem Tenaga Listrik yg Resilien dan Berkelanjutan”.
Prof. Ir. Romi Suryaningrat Edwin, S.T., M.T., Ph.D. —Guru Besar bidang Teknologi Beton— menyampaikan orasi dengan judul “Beton berkinerja Tinggi Ramah Lingkungan yang Memanfaatkan Limbah Industri untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan”.
Prof. Dr. Muhammad Amir, M.Si. —Guru Besar bidang Tata Kelola Pemerintahan— menyampaikan orasi dengan judul “Digital Governance Strategy untuk Meningkatkan Inovasi dan Daya Saing Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0”.
Prof. Dr. Patwayati, S.E., M.Si. —Guru Besar bidang Manajemen Pemasaran Jasa— menyampaikan orasi dengan judul “Pentingnya Kualitas Layanan Kesehatan untuk Meningkatkan Loyalitas Pasien”.
Prof. Dr. Busnawir, M.Si. —Guru Besar bidang Evaluasi Pembelajaran Matematika— menyampaikan orasi dengan judul “Meminimalkan Bias Penskoran Metode Likert Menggunakan Principal Component Analysis untuk Kestabilan Reliabilitas Pengukuran”.
Prof. Dr. Harina Batoa, S.P., M.Si. —Guru Besar bidang Pengembangan Masyarakat— menyampaikan orasi dengan judul “Model Pengembangan Masyarakat Pesisir Berbasis Sosial Ekonomi di Sulawesi tenggara”.
Prof. Dr. Ir. Tresjia Corina Rakian, M.P. —Guru Besar bidang Teknologi Produksi Tanaman Pangan— menyampaikan Orasi dengan judul “Inovasi Teknik Pengendalian Gulma secara Hayati Menggunakan Deleterius Rhizobakteria untuk Pertanian Berkelanjutan”.
Prof. Dr. Bahtiar, S.Pi., M.Si. —Guru Besar bidang Manajemen Sumberdaya Perikanan— menyampaikan orasi dengan judul “Pengkajian Stok dan Biologi Reproduksi sebagai Model Pengelolaan Sumber Daya Kerang di Indonesia”.
Dengan pengukuhan ini, UHO telah memiliki 156 orang Guru Besar. Ditargetkan hingga tahun 2030, jumlah ini dapat mencapai 200 sampai 250 Guru Besar. Hal ini sejalan dengan visi universitas untuk menjadi pusat keilmuan unggul di tingkat nasional maupun internasional (***)