KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi melaunching pembangunan terminal modern tipe A yang terletak di Kelurahan Puuwatu, Kota Kendari. Peresmian pembangunan dilakukan secara bersama-sama Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiadi, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae dan Ketua DPRD Sultra H. Abdurrahman Shaleh, Sabtu (19/9).
Dalam kegiatan tersebut dirangkaikan dengan launching pembangunan simpul trasportasi darat dan pembangunan pelabuhan penyeberangan Kaledupa, Tomia, Binongko di KSPN Wakatobi dan Siompu, Kadatua di Buton Selatan di wilayah KPPN Baubau.
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, terminal type A Puuwatu ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemprov Sultra dan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub yang baru saja digagas setahun yang lalu 2019, termasuk dalam menunjang KPPN kendari dan sekitarnya.
“Kegiatan ini sesuai rencana induk pariwisata RI, Peraturan Presiden 150 tahun 2011 yang mana terdapat empat kawasan pariwisata Nasional di Sultra yakni Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Wakatobi serta Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN) di Kota Baubau dan sekitarnya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, selama ini Sultra belum pernah memiliki terminal bertype A, sehingga dengan dimulainya pembangunan terminal dengan konsep Mix Used yang diperkenalkan Dirjen Perhubungan Darat dapat membuat Sultra sebagai provinsi terdepan dalam penataan simpul transportasi darat di kawasan Indonesia Timur.
Pasca Sultra merealisasikan pembangunan Kendari New Port sebagai pelabuhan termodern ke 3 di kawasan timur indonesia setelah Makassar dan Bitung.
Ia menjelaskan, pada simpul transportasi udara di Sultra, pihaknya berhasil meyakinkan Pemerintah pusat, tentang kerja sama melalui pembangunan bandara dari dana ABPD, seperti terminal bandar udara Halu Oleo dengan investasi Pemda, sekitar Rp 120 miliar. Bandara Wakatobi sekitar Rp 160 miliar dan Bandara Sangia Nibandera di Kolaka dengan nilai diatas Rp 200 miliar kerjasama Pemda dan Badan Usaha.
Tidak hanya itu, di Kolaka Utara juga sedang dibangun Bandara yang dimulai dari APBD sekitar Rp 50 miliar. Selain itu, pihaknya juga mendorong pembangunan bandara di Buton Utara, yang mana lahannya sudah disiapkan oleh Pemda.
“Insya allah dengan dukungan sahabat dan saudara saya, bapak IR. Ridwan Bae yang saat ini sebagai pimpinan Komisi V DPR RI, sehingga apa yang kita cita citakan sejak 15 tahun lalu akan dapat diwujudkan,” jelasnya.
Sementara itu, demi menunjang KPPN di Kendari dan sekitarnya, sesuai misi 4 pembangunan Daerah di Sultra yang termuat dalam RPJMD Sultra dalam Perda Nomor 09 tahun 2018, yakni membangun konektivitas melalui kemitraan antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam menciptakan daya saing pembangunan simpul transportasi khususnya transportasi darat yang ada di Sultra.
“Sultra memiliki lebih dari 650 pulaudan 80 pulau berpenghuni yang sangat memerlukan Infrastruktur Transportasi sebagai urat nadi perekonomian wilayah regional. Strategi pembangunan yang kami perkenalkan dengan Gerakan Pecepatan, Pemerataan Pembangunan Daratan dan Kepulauan (Garbarata) adalah Strategi yang kami pilih untuk segera menciptakan konektifitas wilayah Sultra yang termasuk salah satu Provinsi berciri kepulauan di indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu pembangunan pelabuhan penyeberangan di daerah kepulauan menjadi sasaran pembangunan 5 tahun adalah untuk menunjang dua kawasan pembangunan pariwisata nasional yakni KSPN di Wakatobi dan KPPN diwilayah Baubau dan sekitarnya.
Ali Mazi menambahkan masyarakat Sultra sangat berterima kasih kepada Presiden RI, Ir Joko Widodo dan juga Menteri Perhubungan beserta jajaran Kementerian Perhubungan RI yang makin intens melengkapi pembamgunan simpul utama tranportasi di Sulawesi Tenggara.
“Kami sangat berterimakasih kepada Presiden Indonesia bapak Joko Widodo dan Menteri Perhubungan, berserta jajaran Kementerian Perhubungan yang makin intens melengkapi pembangunan simpul utama transportasi di Sultra,” tandasnya. (hrn/hen)