KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Polemik lambannya pencairan honor anggota Satuan Tugas (satgas) covid Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergulir.
Puluhan mahasiswa yang tergabung Gerakan Militansi Pemuda Sosialis (GMPS) Sultra bersama Merah Putih Berkibar Indonesia (MPBI) menggelar demonstrasi menuntut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sultra segera mencairkan honor satgas covid.
Wakil Ketua MPBI, Agus meminta Gubernur Ali Mazi untuk mengevaluasi kinerja Kepala BPBD Muhammad Yusup, terkait lambannya pencairan satgas covid. “Honor mereka belum dibayarkan selama 6 bulan. Bayangkan, anggota satgas covid yang bekerja melayani masyarakat namun hak-haknya tidak dipenuhi,” teriaknya di kantor BPBD Sultra, Rabu, (13/10).
Massa demo yang bertandang ke kantor BPBD Sultra hendak menemui kepala BPBD Muhammad Yusup yang juga ketua satgas covid. Namun karena Muhammad Yusup tidak berada ditempat, massa aksi menyegel kantor BPBD Sultra. “Penyegelan kantor BPBD Sultra ini akan terus berlanjut, sampai honor satgas covid dibayarkan. Intinya sampai tuntutan kami terjawab. Dan Gubernur Ali Mazi mesti mengevaluasi anak buahnya yang tidak becus dalam melayani masyarakat,” tegas Agus.
Sementara itu, Ketua Satgas covid yang juga kepala BPBD Sultra, Muhammad Yusup menyampaikan saat ini dirinya sedang di luar daerah. Sehingga dirinya tidak mengetahui terkait penyegelan kantor.
Namun, ia menjelaskan yang tuntutan masa aksi sama dengan yang disampaikan di DPRD waktu Rapat Dengar Pendapat (RDP). Ia mengaku sudah menjelaskan semua bahwa honor sudah siap dibayarkan dan keterlambatan pembayaran dikarenakan menunggu hasil review inspektorat dan tanggapan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Semuanya sudah selesai sehingga siap dibayarkan. Dan saat ini sedang di proses Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD),” tutupnya. (p2/c/hen)
