KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Aksi unjuk rasa menuntut tuntas pelaku pembunuhan mahasiswa UHO, Randi dan Yusuf, di Mapolda Sultra ricuh. 11 mahasiswa diamankan oleh aparat kepolisian, Sabtu (26/09/2020).
Salah seorang mahasiswa diketahui bernama La Ode Nasrul Arifin dari Jurusan PPKN FKIP UHO Sultra. Ia di tangkap oleh aparat kepolisian sekitar pukul 17.50 Wita, saat hendak aksi kejar-kejaran di bundaran Gubernur berlangsung. Tiga polisi menyeret dan membawanya masuk di area Mapolda Sultra.
Mahasiswa yang akrab disapa Adin itu, menggunakan baju dan celana hitam. Ia terus mengeluarkan darah dari mulut dan menangis serta sempat meminta tolong kepada beberapa wartawan yang ia temui. Kendati, demikian tak ada yang bisa dilakukan oleh pers di area tersebut.
“Kita mau apakan pada ini, saya kasian juga lihat adik-adik begini tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar La Niati, wartawan Sultrakini.
Selain Adin yang juga mahasiswa angkatan 2017 itu, aparat kepolisian kembali menangkap tiga mahasiswa berambut gondrong dan menggunakan baju berwarna hitam. Mereka juga di paksa masuk dan di tendang oleh aparat saat hendak dibawa menuju Mapolda Sultra. Tidak diketahui pasti identitasnya, tapi tiga mahasiwa UHO itu nampak pincang saat ditarik masuk oleh aparat kepolisian.
“Jalan cepat, jangan ko manja,” ujar salah seorang polisi saat menarik paksa mahasiswa itu.
Sampai saat ini, informasi yang dihimpun terdapat 11 mahasiswa yang diamankan di Mapolda Sultra, tujuh diantaranya telah diamankan terlebih dahulu sekitar pukul 15.40 Wita, tetapi identitas dan jurusannya belum di ketahui sama sekali.
Pantauan lapangan yang dilakukan awak Lenterasultra, sampai pukul 18.30 Wita, ratusan aparat kepolisian ber APD lengkap, lima unit water canon, dua mobil ambulance milik polisi dan tujuh unit kendaraan lainnya terus digiring untuk memukul mundur massa aksi. Mereka yang awalnya berada di depan area Mapolda Sultra kini telah mundur sekitar 500 meter, melewati area perempatan bundaran Kantor Gubernur Sultra.
Puluhan rumah milik warga dan toko-toko disekitaran area demonstran di tutup paksa demi. Blokade jalan dan pengalihan arus pun dilakukan demi mencegah terjadinya korban jiwa.(p4)