Angkat Derajat Pedagang Lapak, Hadirnya PT VDNI dan OSS di Konawe

KENDARI, WAJAHSULTRA.COM  — Kehadiran smelter PT. Virtue Dragon Nikel Industry (VDNI) PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menyerap tenaga kerja lokal di Sultra hingga mencapai belasan ribu.

Selain menyerap ribuan tenaga kerja lokal, dampak lain dari hadirnya perusahaan tersebut dirasakan oleh pedagang lapak yang menjamur di Desa Morosi. Bahkan, kondisi ekonomi berubah drastis hingga 360 derajat.

Sejak beroperasi di 2016 silam, PT VDNI telah memberikan angin segar untuk masyarakat Sekitar Kecamatan Morosi. Pasalnya, pertama kali beroprasi telah memberikan dampak besar untuk masyarakat sekitar. Disusul lagi dengan beroperasinya PT. OSS yang juga memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi baik di Kecamatan Morosi, Kabupaten hingga kepada Provinsi Sultra.

Apabila berkunjung atau melintas disekitar perusahaan industri tersebut, nampak lapak-lapak pedagang berjejer rapi dan menawarkan jajanannya. Bahkan pedagang bukan hanya warga sekitar ataupun yang datang dari Kabupaten Konawe namun ada juga dari luar Provinsi Sultra.

Hal itu dirasakan oleh salah satu pedagang yang berada di Wilayah PT. OSS. Dia adalah Rustam asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dirinya mengaku, berjualan atau menawarkan jajakan di wilayah itu sudah sekitar satu tahun delapan bulan. Ia mengakui dagangan sembako yang dijajakan perbulannya mencapai puluhan juta.

“Allhamdulillah selama berjualan di wilayah PT. OSS pembeli sangat ramai, karena hilir mudik para pekerja sangat lah ramai,” katanya.

Rustam menuturkan, dampak positif keberadaan PT. OSS sangat membantu perekonomian keluarganya. Awalnya ia mengaku dipanggil oleh rekannya warga Lokal Desa Morosi untuk berjualan di wilayah tersebut, karena aktivitas perusahaan PT. OSS.

“Teman saya warga lokal disini sudah sangat sukses hanya berjualan seperti saya, dan ketika mendapatkan tawaran untuk menjual disini saya langsung mau. Dan Alhamdulillah tidak sia-sia,” katanya.

Sama seperti Idris penjual Nasi Kuning yang hanya bermodalkan lapak payung dan meja, dalam sebulan omzet Rp 5 Jutaan masuk ke dalam kantongnya. Dimana dirinya hanya berjualan dari Pukul 9:00 WITA hingga malam Pukul 20:00 WITA.

“Saya baru beberapa bulan menjual disini alhamdulillah penghasilan saya sangat lumayan, dan pelanggan saya hanya para pekerja PT. OSS,” pungkasnya. (hen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img