KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Belum lama ini ramai pemberitaan terkait pertemuan 10 Pimpinan Kecamatan Golkar Kota Kendari dengan Aksan Jaya Putra (AJP).
Kemudian dalam pertemuan tersebut, 10 PK Golkar sepakat mendukung AJP untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) tahun 2024 mendatang.
Terkait hal itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Golkar Kota Kendari, LM. Inarto membantah bahwa pertemuan tersebut bukan memberikan rekomendasi, melainkan silaturahmi antara PK dengan AJP. “Persoalan ada rekomendasi itu tidak benar. Itu hanya pertemuan antara PK dan AJP,” jelasnya saat ditemui di ruangannya, Senin (08/11).
Berdasarkan pengalaman sebelumnya tambah Wakil Ketua DPRD Kota ini bahwa rekomendasi menunggu hasil survei dan Keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. “Semua keputusan itu tergantung DPP. Jadi, nanti kita lihat seperti apa keputusan DPP,” paparnya.
Apalagi dalam rapat kerja daerah (Rakerda) dan rapat pimpinan daerah (Rapimda) Golkar sudah selesai dan keputusannya sudah ada. “Supaya solid di bawah sehingga PK sepakat tidak menyebut nama untuk calon wali kota mendatang. Sehingga sampai saat ini belum ada rekomendasi,” tegasnya.
Hal itu dilakukan masih kata Inarto untuk menjaga harmonisasi di tubuh Golkar. “Agar komunikasi tetap terjalin dengan baik, maka PK sepakat tidak menyebut nama dalam Rakerda dan Rapimda,” urainya.
Selain itu, Inarto Golkar dalam mengusung calon lebih mengutamakan kader, namun ketika kader tidak mumpuni maka Golkar akan mengusung yang lain. “Di Golkar ada ruang ruang itu. Karena Golkar mau menang. Kita bisa lihat bagaimaan Golkar sebelumnya,” ungkapnya.
Namun perlu diketahui, harapan pengurus bagaimana komunikasi antar kader dan pengurus terjalin bagus. “Bagaimana mau dapat simpatik kader dan simpatisan Golkar, sementara tidak menjalin komunikasi dengan baik,” tutup Inarto. (p2/c/hen)