KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Wali Kota Kendari bersama Kadis Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari melakukan kunjungan di SMPN 9 Kendari. Dalam kunjungannya dibeberapa kelas, wali kota melakukan dialog dengan guru dan beberapa siswa tentang kondisi mereka setelah belajar daring dan saat ini belajar tatap muka.
Selanjutnya Wali Kota Kendari melakukan dialog dengan sekira 200 kepala sekolah secara daring di aula SMPN 9 Kendari.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengaku, senang akhirnya proses belajar mengajar secara tatap muka bisa dilakukan para siswa dan guru di sekolah, setelah sekira hampir dua tahun belajar secara daring (online).
Menurut wali kota, Pemerintah Kota Kendari melalui Dikmudora memberikan kewenangan penuh pada masing-masing sekolah untuk mengatur proses belajar mengajar disekolah mereka, sebab setiap sekolah punya karakter sendiri.
“Masing-masing sekolah kita berikan ruang untuk merumuskan, mensimulasi pola-pola belajar tatap muka, ada yang pilih genap ganjil, tiga hari daring tiga hari tatap muka, ini semua ruang-ruang yang kita berikan,” katanya.
Namun lanjut pasangan Siska Karina Imran ini, semua kebijakan yang diambil berdasarkan hasil rembuk yang melibatkan stakeholder disekolah diantaranya, orang tua siswa atau bahkan pengurus OSIS mewakili siswa.
Menurut Wali Kota, PTM ini merupakan upaya pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisi pandemi yang terjadi saat ini, meskipun masih terdapat kekuatan dalam pelaksanaannya.
Untuk itu, Pemerintah Kota Kendari akan terus memantau pelaksanaan PTM dan akan melakukan evaluasi untuk memperbaiki jika terjadi kekeliruan agar bisa memperkecil kemungkinan terjadi penularan.
“Seluruh variabel akan kita evaluasi baik dari aspek pelaksanaan protokol Covidnya, maupun juga target-target kurikulum anak-anak kita karena sudah tiga semester mereka belajar daring,” tambahnya.
Dia meminta kekompakan semua pihak dalam mendukung upaya yang dilakukan pemerintah kota Kendari dalam menangani dan menghadapi pandemi COVID-19.
Sementara Kadis Dikmudora Kota Kendari Makmur mengatakan, meskipun proses belajar mengajar tatap muka sudah dimulai, namun masih ada sejumlah sekolah yang masih melakukan pembelajaran daring. Ini dilakukan karena sejumlah kendala diantara kekurangan ruang kelas belajar sebab sedang direhabilitasi.
Meskipun PTM telah berjalan, namun Dikmudora masih akan terus melakukan evaluasi terhadap kebijakan sekolah dalam menyelenggarakan PTM terbatas.
“Akan kita lakukan pembenahan, jika misalnya ada yang kurang kita tambah, kita jika akan melihat kreatifitas kepala sekolah dalam mengatur skenario pembelajaran di sekolah masing-masing,” ungkap Makmur.
Hadir dalam kunjungan itu, sejumlah pejabat lingkup Dikmudora dan sejumlah guru serta pengurus OSIS SMPN 9 Kendari. (hen)