KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Dalam upaya meningkatkan Skill para pelaku UMKM di Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya usaha warung kopi (warkop) dan para peracik kopi, Komunitas Pecinta Kopi (KPK) Sultra menggelar pelatihan Training Barista, agar para pelaku usaha dapat meracik kopi yang baik dan benar.
Hal itu di sampaikan Heri Purwanto Ketua Komunitas Pencinta Kopi (KPK) Sultra saat ditemui awak media SultraPos, di Warkop The Eye Cofee. Sabtu, (03/04).
Heri mengatakan, untuk Barista ini yang pertama bagi kami, komunitas Penikmat kopi. Jadi komunitas ini memang punya cita-cita dari barista, karena kita punya usaha semua harus ada ilmunya dan ada syariahnya.
Untuk peserta sebenarnya banyak antusiasnya, tapi karena pandemi ini kita batasi sampai 20 peserta. Yang pesertanya berasal dari beberapa Kabupaten Kolaka Utara, Konawe Selatan dan Kota Kendari.
“Dengan adanya training Barista ini para pemuda khususnya, kita lebih tau dari hulu sampai hilir. Dari kita membikin kopi, meracik kopi sampai kita menyajikan kopi yang terbaik menurut penikmatnya,” jelas Heri.
Untuk di Indonesia sendiri, berbagai kopi memiliki farianya sendiri-sendiri dan semuanya itu terbaik menurut penikmatnya.
Ia mengungkapkan, karena kopi di Indonesia ini sangat berfarian, ada robusta, ada liberica, ada arabica dan semuanya itu kopi yang terbaik dan itu menjadi selera kita sendiri.
Kalau untuk di wilayah Sultra sendiri itu ada kopi Tolaki yang di Konsel dan kopi rongi yang saat ini berkembang di Buton.
“Untuk training barista inikan nantinya kita berharap para barista-barista bisa bersaing dengan barista-barista yang dari luar Kendari. Karena cita rasa itu yang kita cari, jadi kalau kita meracik kopi semuanya tetep ada ilmunya, ada syariahnya,” imbuhnya.
Karena kopi yang baik harus di perlakukan dengan yang baik pula. Saya rasa ini antusias sekali ya, karena sekarang profesi itukan lumayan luar biasa.
“Kerana sekarang minum kopi itu bukan hanya di rumah, tapi sudah menjadi gaya hidup. Mungkin kita dengan minum kopi di caffee atau bahasa kerenya kopi shop itu bisa membuat kita lebih deket sama temen atau silahturahmi dengan komunitas lainya,” bebernya.
“Ya semoga dengan ilmu-ilmu yang didapatkan dari ahlinya kopi, mereka-mereka bisa menjadi interpreneur muda. Mereka-mereka menjadi usahawan muda, interpreneur, dan bisa mandiri,” harapnya. (p3/c/hen)