KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Calon Bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) Surunuddin Dangga menegaskan, akan mengembalikan kejayaan ekonomi di Kecamatan Tinanggea.
Menurut kandidat yang berakronim Suara 2020 Kecamatan Tinanggea merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Konsel. “Kami anggarkan 8 miliar. Jika saja covid tidak ada maka pembangunannya saat ini sudah mulai dibangun,” jelasnya saat melaksanakan kampanye di Ngapaaha Kecamatan Tinanggea. Senin, (12/10).
Tinanggea dikenal sebagai penghasil ikan, kepeting, udang dan sawah, sehingga Tinanggea harus dikembalikan masa kejayaannya. “Ini harus kembalikan kejayaannya, dan kita kembangkan untuk ekonomi masyarakat yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Irham Kalenggo Ketua Relawan pasangan calon bupati dan wakil bupati Konsel, Surunuddin Dangga dan Rasyid menjelaskan, alasan memilih Suara 2020 karena pasangan ini merupakan keluarga besar.
Sebelum Surunuddin Dangga menjabat bupati Konsel, sudah memberikan kontribusi pembangunan di Konsel sekitar 40 tahun. “Saya masih kecil, beliau sudah banyak berkontribusi membangun Konsel semasa beliau masih di PU,” jelas Irham.
Selama 5 tahun jadi bupati, Surunuddin sudah membuka sudut-sudut kampung di Konsel. Misalnya pembukaan jalan darat yang menghubungkan Kecamatan Moramo menuju Kecamatan Laonti. “Hanya memang belum rampung. Makanya kita inginkan pasangan Suara 2020 dapat terpilih untuk melanjutkan pembangunan,” harap Irham.
Kemudian jalan yang menghubungkan Kecamatan Konda menuju Moramo, sudah diaspal. “Sekarang warga sudah bisa menempuh perjalanan dari Konda menuju Moramo hanya 20 menit. Dulu harus memutar ke Kota Kendari baru ke Moramo,” bebernya.
Selain itu tambah politisi Golkar ini, di masa kepemimpinan, Surunuddin juga sudah mengaspal jalan yang menghubungkan Andoolo menuju Mowila. Hanya memang masih ada 6 Km yang belum diaspal.”Makanya kita ingin lanjutkan pembangunan, supaya tuntas pengaspalannya,” urainya.
Jalan dari Mowila menuju Sabulakoa sudah diaspal. Dimana Sabulakoa terkenal sebagai penghasil sayur-sayuran, selanjutnya di pasarkan di Kota Kendari.
Lalu bagaimana kondisi jalan di Kecamatan Tinanggea, menurutnya, kalau saja status jalan poros Tinanggea bukan jalan provinsi, Pemda Konsel sudah lama mengaspalnya. ” Makanya pak bupati sudah surati gubernur untuk turunkan status jalan provinsi menjadi jalan kabupaten, sehingga Pemda Konsel bisa mengaspalnya,” tutup Irham. (P2/hen)