KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Kendari dinilai tidak dikelola dengan baik, yang mengakibatkan kebocoran PAD.
Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari untuk mengevaluasi sumber kebocoran PAD tersebut.
Ketua Komisi II Andi Sulolipu mengatakan, ada beberapa sumber PAD yang tidak dikelola dengan baik, seperti persoalan pajak parkir dan pajak reklame yang saat ini masih dipermasalahkan. “Banyak sektor sehingga terjadi kebocoran PAD, seperti pajak reklame, retribusi atau pajak parkir dan lain sebagainya,” jelasnya saat ditemui di kantornya akhir pekan lalu.
Untuk itu, ia meminta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) bekerja secara serius dan maksimal dalam mengelola sumber-sumber PAD dengan baik. “Dalam mengelola sumber PAD harus dilakukan secara terbuka. Saya yakin kalau sumber pendapatan dikelola dengan bak, PAD Kota Kendari bisa meningkat dan perekonomian bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.
Dikonfirmasi terkait kebocoran PAD kepada Kepala Bapenda Kota Kendari
Sri Yusnita mengatakan, dirinya mengakui ada kebocoran PAD, tapi pihaknya masih menunggu audit dari pihak yang berwenang. “Tidak bisa juga kita katakan kita bersih. Kita menunggu hasil audit atau pemeriksaan yang berwenang saja,” urainya ditemui di salah satu Hotel di Kendari.
Saat ditanya berapa kebocoran PAD Kota Kendari, ia mengatakan, saat ini belum bisa dipastikan berapa kerugian karena masih menunggu hasil audit dari pihak berwenang. “Saya belum bisa pastikan berapa kebocoran PAD kita. Kita masih menunggu audit pihak yang berwenang seperti apa hasilnya,” jelasnya.
Untuk mencegah kebocoran PAD, kata mantan Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Kendari ini, pihaknya akan melaksanakan dan memaksimalkan sistem layanan pemabayaran pajak secara online. “Kita akan maksimalkan dan melaksanakan layanan secara online.
Kita juga mengedukasi petugas-petugas pajak mengubah budaya cara kerja pembayaran pajak dari pajak tunai menjadi non tunai,” tutup wanita berhijab ini. (P2/hen)