KENDARI, WAJAH SULTRA, COM–Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., diwakili oleh Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., resmi melepas Keberangkatan Jamaah Calon Haji Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 1444 H/2023 M, di Aula Asrama Haji Kendari, Senin 5 Juni 2023.
Hadir antara lain; Forkopimda Sultra; Kabinda Sultra; Kepala BNN Sultra; Ketua Pengadilan Tinggi Sultra; Ketua Pengadilan Tinggi Agama Sultra; Dan Lanal Kendari; Dan Lanud Halu Oleo; Ka. Kanwil Kementerian Agama Prov. Sultra; pejabat sipil dan TNI/Polri Lingkup Wilayah Sultra; Pimpinan Lembaga Keagamaan/Ormas Islam se-Sultra; Administrator Lingkup Kanwil Kemenag Prov. Sultra; Kepala Kantor Kemenag Kab/Kota se Provinsi Sultra; dan Kepala OPD Lingkup Pemerintah Prov. Sultra.
Sekda Sultra, Asrun Lio, menyampaikan bahwa tiap umat muslim pasti memiliki niat berkunjung ke tanah suci untuk menunaikan Ibadah Haji sebagai bagian dari kewajiban rukun Islam bagi mereka yang telah memenuhi istito’ah yakni:
Pertama, mampu secara kesehatan jasmani dan rohani, mengingat Ibadah Haji membutuhkan aktifitas fisik yang cukup banyak;
Kedua, mampu secara ekonomi untuk melakukan perjalanan ke baitullah dan mencukupi segala kebutuhan orang-orang yang ditinggalkan dan menjadi tanggungannya dalam hal nafkah;
Ketiga, mampu memahami tata cara Ibadah Haji sesuai ketentuan syariat Islam;
Keempat, adanya jaminan keamanan dalam penyelenggaraan Ibadah Haji.
Sesuai laporan dari panitia penyelenggara Ibadah Haji, jama’ah dan petugas haji Sulawesi Tenggara yang akan diberangkatkan ke tanah suci melalui embarkasi Makassar berjumlah 2.044 orang yang terbagi dalam lima kloter utuh dan satu kloter gabungan dengan Jama’ah Haji asal Sulawesi Selatan. Tentu merupakan suatu kesyukuran tahun ini yang berangkat ke baitullah di tengah panjangnya daftar tunggu keberangkatan haji di Sulawesi Tenggara yang saat ini telah mencapai 27 tahun.
Sekda Sultra, Asrun Lio, mengukapkan jelang keberangkatan Jama’ah Haji menitipkan beberapa pesan sebagai berikut :
Saudara adalah Duta Bangsa, oleh karena itu, junjung tinggi martabat bangsa, dengan taat kepada aturan dimana saja berada, saling
membantu antara satu dengan yang lain, berlapang dada dan tidak mudah tersinggung, serta hindari pertengkaran, wala jidala filhaj. Tunjukkan adab dan kepribadian sebagai umat Islam, warga negara Indonesia yang Pancasilais.
Tingkatkan semangat beribadah dan hindari pikiran, perasaan dan perbuatan yang dapat mengurangi nilai kesempurnaan Ibadah Haji.
Ibadah Haji merupakan ibadah yang membutuhkan fisik yang sehat dan kuat. Oleh karena itu jagalah kesehatan baik jasmani maupun rohani agar dapat menunaikan Ibadah Haji dengan sempurna.
Jangan lupa untuk turut mendo’akan memohon kepada Allah SWT di tempat-tempat mustajab untuk para pemimpin bangsa khususnya para pemimpin di Daerah Sulawesi Tenggara.
Kepada para Petugas Haji, baik Tim Petugas Haji Indonesia, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia dan Petugas Haji Daerah agar dapat bekerja sama, bekerja ikhlas, bekerja tuntas melalui komunikasi dan koordinasi sehingga tercipta layanan terintegrasi dalam melakukan mitigasi terhadap jama’ah khususnya jama’ah lansia dan jama’ah dengan resiko tinggi yang proporsinya cukup tinggi pada musim haji tahun ini, dalam rangka mewujudkan haji ramah lansia dan berkeadilan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sultra, H. Muhammad Saleh, S.Ag, M.Pd.I, melaporkan jumlah kuota jemaah seluruh Indonesia berjumlah 221.000 orang, terdiri dari 203.320 kouta Jamaah Haji Reguler dan 17.680 kouta Jamaah Haji Khusus dari Kuota Nasional tersebut Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 1444 H/2023 M mendapat kuota berjumlah 2.019.
Jemaah Haji Regular berjumlah 2.003 orang, yang terdiri Jemaah Calon Haji Laki-laki berjumlah 732 orang (37 persen) dan Jemaah Calon Haji Perempuan berjumlah 1.271 orang (63 persen) yang tersebar di kabupaten/kota. Dari jumlah 2.003 orang Jemaah Haji Reguler Sulawesi Tenggara, Jemaah Haji Lanjut Usia berjumlah 660 orang, usia termuda laki-laki, usia 18 tahun, atas nama Haidir Saputra, asal dari Kota Kendari, dan usia tertua laki-laki, usia 102 tahun, asal dari Kabupaten Kolaka, atas nama Tuwo Daeng Rani, dan Petugas Haji Daerah berjumlah 14 orang.
“Lima Kloter Utuh yakni kloter 24, 25, 27, 28, dan 30 dan kloter 31 (Kloter Gabungan), masing-masing kloter berjumlah 393 orang jamaah, jumlah tersebut sudah termasuk petugas TPHI dan TPIHI dan TKHI dan kloter 31 berjumlah 59 orang,” ungkap Sekda Sultra, Asrun Lio.
Lima Kloter tersebut yakni Kloter 24 UPG sebanyak 380 orang calon haji, seluruh berasal dari Kota Kendari. Kemudian Kloter 25 UPG sebanyak 376, meliputi jamaah asal Kota Kendari sebanyak 181 orang, Konawe 134 orang, Konawe Utara 34 orang, Buton Utara 9 orang, Konawe Kepulauan 1 orang, Muna Barat 17 orang.
Kloter 27 UPG sebanyak 384 orang, terdiri Kolaka 351 orang, Buton Tengah 33 orang. Kloter 28 UPG terdiri Muna 73 orang, Kota Baubau 165 orang, Konawe Selatan 73 orang, Kolaka Utara 74 orang.
Kloter 30 UPG sebanyak 385 orang, terdiri Buton 11 orang, Bombana 108 orang, Kolaka Utara 47 orang, Wakatobi 83 orang, Kolaka Timur 121 orang, Buton Selatan 15 orang. Kloter 31 UPG yang merupakan kloter gabungan jamaah dari Kolaka Timur 58 orang, Buton Tengah 1 orang, selebihnya adalah calon haji asal Sulawesi Selatanl.
Mengingat jumlah jemaah haji lanjut usia tahun ini sebesar 35 persen dari jumlah kuota haji, maka dilakukan penyesuaian SOP layanan pada seluruh embarkasi se-Indonesia, proses Layanan One Stop Service atau Layanan Satu Atap adalah segala proses administrasi (pemeriksaan kesehatan, penyerahan slip akomodasi penyerahan gelang identitas dan penyerahan living cost. (Ilham/hen)