Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio, Tutup Kegiatan BIK Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022

KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., diwakili Pj. Sekretaris Daerah Prov. Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum, Ph.D., memberikan sambutan pada acara Penutupan Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022, Kendari, 23 Oktober 2022.

Turut hadir, antara lain Ketua DPRD Prov. Sultra, Abdurrahman Shaleh, Bupati Buton Utara, Muhammad Ridwan Zakariah; Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sultra, Arjaya Dwi Raya; Dirut Utama Bank Sultra, Abdul Latif; dan Asisten II Kota Kendari, Susanti.

“Kita patut bersyukur ekonomi Sulawesi Tenggara Triwulan II-2022 tercatat tumbuh 6,09 persen terhadap Triwulan II-2021. Pertumbuhan ini masih lebih baik dari Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang tercatat tumbuh sebesar 5,44 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi kita, khususnya di Sulawesi Tenggara terus membaik, pasca pandemi Covid-19. Namun demikian, masih diperlukan upaya yang lebih maksimal dari seluruh pemangku kepentingan agar pertumbuhan ekonomi tetap dapat dipertahankan di atas 5 persen hingga akhir tahun 2022 mengingat adanya ancaman krisis dunia di tahun 2023,” kata Pj. Sekda Prov. Sultra, Asrun Lio.

Sinergitas antar lembaga, stakeholders terkait (Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Industri Jasa Keuangan) serta pelaku usaha perlu kita jaga dan ditingkatkan dalam rangka pemerataan akses terhadap hasil-hasil pembangunan, termasuk juga akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dan layanan keuangan, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan tidak terjangkau oleh layanan keuangan (Inklusi Keuangan) di berbagai daerah, karena ini berdampak pada perubahan pola konsumsi, investasi, dan mendorong penciptaan peluang ekonomi serta pendapatan bagi masyarakat kurang mampu, dan UMKM yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Berdasarkan data terakhir (tahun 2019) Tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan Nasional masih memiliki gap yang besar. Inklusi Keuangan memang sudah mencapai 76,19 persen, namun Literasi Keuangan baru sekitar 38,03 persen. Di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indeks Keuangan Inklusif pada tahun 2019 masih di bawah nasional, yaitu sebesar 75,07 persen. Artinya 75,07 persen penduduk Sulawesi Tenggara telah mendapatkan akses kepada sektor jasa keuangan, sedangkatn tingkat Literasi Keuangan baru mencapai 36,75 persen atau yang benar-benar memahami tentang produk-produk yang digunakannya masih di bawah 50 persen.

“Dalam rangka meningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Nasional, sesuai dengan Perpres Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) bahwa dalam rangka memajukan kesejahteraan umum sebagai salah satu tujuan negara, perlu usaha/upaya pencapaian keuangan inklusif bagi seluruh masyarakat,” ujar Pj. Sekda Prov. Sultra, Asrun Lio.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sangat mendukung terhadap upaya peningkatan akses layanan jasa keuangan kepada masyarakat. Sebagai wujud nyata hal tersebut, pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bersama OJK, Bank Indonesia, Industri Jasa Keuangan, serta stakeholder terkait membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melalui SK Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 379 Tahun 2016 dan saat ini tercatat 4 (empat) TPAKD yang telah terbentuk, yaitu: Satu TPKAD tingkat provinsi dan tiga di tingkat kabupaten/kota (Kota Kendari, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana), yang mana TPAKD Kendari sendiri merupakan program percontohan di Sulawesi Tenggara.

TPAKD adalah forum koordinasi antar instansi dan stakeholders terkait untuk peningkatan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. Dari definisi tersebut TPAKD diharapkan dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera di Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk itu, selaku kepala daerah kami memiliki komitmen untuk segera membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah di 14 (empat belas) kabupaten/kota lain dan mengajukan program yang dapat memberikan dampak langsung bagi akselerasi keuangan daerah.

“Pemerintah Daerah Sulawesi Tenggara sangat berharap dengan adanya kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Oktober, tingkat Literasi dan Inklusi Keuangan masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara dapat meningkat dan melampaui target inklusi di atas 90 persen pada akhir tahun 2024. Dengan semakin terbukanya akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, penggunaan produk dan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat akan meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah yang terpencil,” tutup Pj. Sekda Prov. Sultra, Asrun Lio.

Akhirnya, rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan Tahun 2022 di Provinsi Sulawesi Tenggara” secara resmi ditutup. Kedepan kegiatan bulan inklusi keuangan ini tidak hanya menjadi selebrasi, namun sangat diharapkan dapat mendorong setiap stakeholder untuk menjalankan peran masing-masing, baik pemerintah maupun swasta dalam menyediakan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat dalam rangka mendukung pengembangan ekonomi daerah Provinsi Sulawesi Tenggara secara berkelanjutan untuk perekonomian nasional yang lebih kuat, seiring dengan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara yang makin meningkat.

Bulan Inklusi Keuangan 2022 “Inklusi Keuangan Masyarakat, Perekonomian Semakin Kuat” ini diselenggarakan selama dua hari, sejak tanggal 22-23 Oktober 2022.

Dalam kegiatan ini, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Prov. Sultra menyerahkan secara simbolik: 1. Program Aman (bunga 0%); 2. Dilan Award (kategori kepala daerah kota/kabupaten sebagai yang proaktif mendorong terbentuknya TPAKD kepada Bupati Buton Utara); 3. Penyerahan Dilan Award (kategori daerah tingkat provinsi sebagai tokoh pendorong program TPAKD (kepada Gubernur Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Pj. Sekda Prov. Sultra); 4. Penyerahan Dilan Award (kategori kepala daerah kota/kabupaten sebagai Tokoh Penggerak Utama dan kategori program-program TPAKD Walikota Kendari diwakili oleh Asisten II Kota Kendari, Susanti).

Tidak berhenti sampai disitu, diserahkan pula hadiah untuk beberapa jenis lomba, antara lain; Tiktok Dance; Smart BIK; Mewarnai Tingkat TK dan SD; Nyanyi Eksekutif; Nyanyi Profesional; dan Lomba Booth.

Bulan Inklusi Keuangan 2022

Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2022 yang dilaksanakan oleh Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tenggara resmi ditutup pada 23 Oktober 2022. Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya, mengatakan, bahwa kegiatan-kegiatan yang digelar pada BIK tersebut untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat. Saat ini perbandingannya 30 persen untuk literasi dan 70 persen di inklusi sehingga banyak masyarakat yang telah menggunakan layanan produk dari industri jasa keuangan namun belum sepenuhnya memahami manfaat dan risikonya.

Sehingganya muncul sengketa antara Industri Jasa Keuangan dengan masyarakat, sehingga jelas kegiatan yang kami gelar intinya bagaimana meningkatkan literasi keuangan pada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, OJK menggelar berbagai kegiatan, salah satunya lomba Tiktok dan Cerdas Cermat bagi pelajar serta kegiatan menarik lainnya.

 

Adapun kegiatan yang digelar dalam BIK tahun 2022 antara lain pameran dari Industri Jasa Keuangan yang menawarkan produk dan jasanya. Pameran tersebut diharapkan masyarakat dapat melihat dan menilai mana yang cocok serta bisa melakukan pembukaan rekening. Selain itu, Industri Jasa Keuangan juga memberikan cash back/diskon bagi masyarakat yang menggunakan layanannya untuk berbelanja. Kegiatan selanjutnya ialah Smart BIK atau Cerdas Cermat terkait industri keuangan yang diikuti oleh pelajar tingkat SMP di Kota Kendari.

Dalam pelaksanaan tersebut, OJK Sultra bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara untuk mengukur seberapa besar literasi keuangan di tingkat pelajar. Selain itu, ada kegiatan hiburan berupa lomba menyanyi dangdut yang diikuti oleh pimpinan dan pegawai Industri Jasa Keuangan. Ada pula lomba mewarnai untuk anak-anak maksimal anak Sekolah Dasar. Industri Jasa Keuangan seperti mewarnai gambar uang agar literasi keuangan bisa mulai tersampaikan sejak dini pada anak kecil. Tidak kalah seru, OJK Sultra juga menggelar lomba Tiktok terkait Industri Jasa Keuangan seperti menggunakan lagu Kejar atau Satu Rekening Satu Pelajar.

Adapun tema BIK 2022 yaitu “Literasi Keuangan Meningkat, Ekonomi Semakin Kuat”. OJK berharap dengan edukasi yang dilakukan secara berkelanjutan dengan bersinergi dengan stakeholder terkait seperti Bank Indonesia dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara untuk menjadikan literasi dan inklusi keuangan semakin meningkat. Hal tersebut sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif bahwa untuk tingkat literasi harus diangka 50 persen, sedangkan inklusi diangka 99 persen.

Kegiatan tersebut diramaikan sejumlah stand lembaga keuangan, antara lain Bank BRI, Mandiri, Perbarindo, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BPD Sultra, Bank Muamalat, Bank Syariah Indonesia, BPN Syariah, Bank Mega Syariah, BTPN Syariah, Bank BNI, Bank BTN, Bank BTPN, Bank BEI Sultra, Bank BCA, Bank Panin, Bank Mega, Bank Mayapada, Bank Danamon, Bank OCBCNSP, Bank Permata, Bank Sinarmas, Bank Maybank dan Bank Artagraha. (Ilham/hen)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img