Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio, Menerima Hibah Gamelan dari Sri Sultran Hamengkubuwono ke-X

KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah Prov. Sulawesi Tenggara, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., menerima  Bantuan Hibah Gamelan dari Sri Sultran Hamengkubuwono ke-X kepada Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, Kendari, 5 November 2022.

Sekretaris Daerah Daerah Istimewa Yograkarta, Drs. Raden Kadarmanta Baskara Aji; Forkopimda Provinsi Sulawesi Tenggara : Kapolda Sultra; Kajati Sultra; dan Danrem 143 Halu Oleo;

Kabinda Sulawesi Tenggara; Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Asrun Lio; Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara; Danlanal Kendari; Danlanud Halu Oleo; Bupati Konawe Utara, Ruksamin, yang juga selaku Dewan Pemibina Patri; Pj. Walikota Kendari; Ketua  DPRD dan Anggora Forkopimda Kota Kendari; beserta Ketua Paguyubang Masyarakat Yogyakarta Kota Kendari Sulawesi Tenggara, bersama pengurus.

“Saya secara pribadi, dan atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, menyambut baik kehadiran Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y.) bersama jajaran Pemda D.I.Y. mewakili Gubernur D.I.Y. Bapak Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X untuk menyerahkan bantuan Hibah 1 (satu) Set Gamelan Perunggu Pelok Slendro kepada warga masyarakat Sulawesi Tenggara asal daerah Yogyakarta yang tergabung dalam Organisasi Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kota Kendari. Kami merasa bahagia dan bangga karena melalui kegiatan ini, kami dapat bersilaturahmi dengan bapak/ibu sekalian,” kata Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio.

Sebelumnya, di tanggal 29 Oktober yang lalu Pemda Sulawesi Tenggara kami juga telah berkunjung di Yoyakarta untuk melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding kerja sama pembangunan daerah dengan Pemda D.I.Y. semoga kerja sama tersebut menjadi atau wujud kebersamaan, yang dapat terus terpelihara dalam suasana yang penuh keakraban dan kekeluargaan.

Sebagai anak bangsa kita patut berbangga, karena gamelan sebagai salah satu warisan budaya bangsa kita, telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia takbenda oleh UNESCO pada pertengahan Desember 2021 yang lalu. UNESCO menyatakan bahwa gamelan berperan sebagai sarana ekspresi budaya serta membangun koneksi antara manusia dengan semesta. UNESCO juga menilai gamelan yang dimainkan secara orkestra mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mencintai, dan peduli satu sama lain. Sehingga secara tidak langsung gamelan telah ikut secara kultural berperan sebagai alat pemersatu anak-anak bangsa yang tentunya sangat bermanfaat bagi kita dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di tengah keberagaman Indonesia.

“Tantangan kita saat ini dan kedepan adalah bagaimana upaya kita untuk terus melestarikan alat musik gamelan dan alat-alat musik tradisional lainnya sebagai warisan seni budaya daerah dan budaya nasional sekaligus sebagai identitas bangsa Indonesia, agar tetap terjaga dan terpelihara, di tengah kuatnya arus modernisasi dan budaya asing yang begitu mudah masuk di negara kita,” kata Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio.

Mencermati perkembangan kondisi saat ini, dan menjawab tantangan kedepan, maka pelestarian dan pemajuan budaya daerah sebagai kesatuan dari budaya bangsa dalam konteks pembangunan daerah Sulawesi Tenggara periode 2018–2023, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah menetapkan pembangunan di bidang budaya, dalam desain program prioritas “Sultra Berbudaya” demi mewujudkan visi mulia, yakni “Sulawesi Tenggara yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat, secara berkelanjutan”.

“Sultra Berbudaya” merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nila budaya, dan kearifan lokal, menghargai adat-istiadat serta melestarikan warisan budaya berupa situs-situs budaya, kesenian dan situs lainnya. Melalui Sultra Berbudaya, pemerintah memberi ruang yang seluas-luasnya dan mendorong segenap tokoh, pemerhati dan pencinta budaya, serta kelompok/komunitas atau lembaga pengembangan budaya daerah untuk lebih berperan dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah yang ada di nusantara.

“Saya selaku Pimpinan Daerah Sulawesi Tenggara menyambut baik dan mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini, sembari berharap kepada Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di Kota Kendari menjadi motor penggerak dalam upaya mendorong masyarakat untuk terus melestarian alat kesenian gamelan kepada generasi bangsa di Bumi Anoa Sultra tercinta,” ujar Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio.

Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio, mewakili Gubernur Sulawesi Tenggara menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Sulawesi Tenggara asal daerah Yogyakarta yang selama ini telah menjadi bagian penting dari proses pembangunan di daerah ini. Tak lupa saya mengajak kepada kita semua untuk terus-menerus mempertebal semangat  kebersamaan dalam perbedaan, dilandasi oleh pemikiran luhur “Aku Bangga Menjadi Anak Sultra, Aku Bangga Membangun Sultra”, untuk Sultra Maju Masa Depan Indonesia.

Gamelan Perunggu Pelok Slendro

Paguyuban Masyarakat Yogyakarta Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, menerima satu set Gamelan Perunggu Pelok Slendro. Gamelan Perunggu tersebut dari Kudho Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan hibah Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X.

Sembari berharap kepada Paguyuban Masyarakat Yogyakarta di kota Kendari, agar menjadi motor penggerak dalam upaya mendorong masyarakat untuk terus melestarikan alat kesenian gamelan kepada generasi bangsa di Bumi Anoa, Provinsi Sulawesi Tenggara. “Terima kasih kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta, yang selama ini telah menjadi bagian penting dari proses pembangunan di daerah ini,” katan Gubernur Ali Mazi yang diwakulkan Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio.

Sehingga Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio mengajak, kepada seluruh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta yang menetap di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk terus-menerus mempertebal semangat kebersamaan dalam perbedaan yang dilandasi oleh pemikiran luhur. Pj. Sekda Sultra, Asrun Lio mengatakan, sebagai anak bangsa sudah sepatutnya berbangga karena gamelan sebagai salah satu warisan bangsa telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya dunia harta benda pada pertengahan Desember 2021 lalu.

Tempat sama, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakata, Kadarmanto Baskara Aji, mengatakan bahwa gamelan yang diberikan merupakan gamelan terbaik, yang jika disentuh sedikit saja sudah bisa berbunyi. “Hari ini saya menghantarkan atau menyerahkan seperangkat gamelan Pelik Slendro yang terbuat dari perunggu.”

Kadarmanto Baskara Aji mengatakan, bahwa gamelan tersebut merupakan pesanan dari Paguyuban Masyarakat Yogyakarta Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara sejak 1 tahun yang lalu. Memang Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa kali dan di beberapa tempat di provinsi memberikan hibah berupa gamelan.

Hal itu kata Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakata, Kadarmanto Baskara Aji, dalam rangka untuk bisa mewadahi masyarakat Yogyakarta yang ada di provinsi lain untuk lebih menyemarakkan serta lebih ikut membangun daerah yang ditempati. “Di manapun kita berada harus selalu menyesuaikan dengan adat istiadat kebiasaan yang ada di tempat tersebut. Namun harus tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan Yogyakarta atau kebudayaan jawa pada umumnya,” ujar Sekda D.I. Yogyakata, Kadarmanto Baskara Aji,.

Sementara itu, Ketua PMY Kota Kendari, Zaenal Mustofa menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. “Semoga bantuan ini bisa kami manfaatkan sebaik-baiknya untuk menjalin persatuan dan kesatuan di kota Kendari dan di Sulawesi Tenggara.”

Khususnya kata Ketua PMY Kota Kendari, Zaenal Mustofa, untuk memajukan budaya-budaya Yogyakarta, budaya Jawa pada umumnya dan untuk mempererat tali silaturahmi diantara semua suku dan adat budaya yang ada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Ketua PMY Kota Kendari, Zaenal Mustofa, mengatakan, bahwa gamelan merupakan kesenian yang bisa dinikmati bersama-sama walaupun berbeda etnis, bahasa, suku dan bangsa.

Sehingga Ketua PMY Kota Kendari, Zaenal Mustofa. berharap, bantuan tersebut bisa mempererat beberapa etnis yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara, sehingga kedepannya kebhinekaan, yakni Bhineka Tunggal Ika itu tetap jaya untuk NKRI. “Terima kasih untuk Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah memperhatikan kami begitu besar bagi teman-teman yang ada di Kota Kendari dan kami harap perhatian kepada kami tetap ada setiap tahunnya.” (*)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img