Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin Diganti, Aliansi Muda Peduli Sulsel Gelar Aksi Rasa Syukur *Demonstran Lakukan Tradisi Mappasili Bersihkan Roh Jahat

MAKASSAR, WAJAH SULTRA, COM–Massa Aksi yang tergabung dalam Aliansi Muda Peduli Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar.

Massa aksi tersebut meluapkan kegembiraannya usai Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin kini tidak menjabat lagi di Sulsel.

Salah seorang Koordinator lapangan (Korlap), Harun Rasyid mengaku bersyukur adanya pergantian Pj di Sulsel pasalnya kata dia eks Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dianggap arogan dan hanya sibuk mengurusi pisang tanpa mementingkan sektor lainya.

“Gara-gara pisang cavendish sebanyak 48 cabor terancam tidak ikut PON karena tidak ada anggaran, dialihkan ke program penanaman pisang,” tuturnya, Jumat 17 Mei 2024.

Massa demonstrasi juga melakukan tradisi mappasili dibarengi dengan tarian untuk membersihkan roh jahat dari seputar kantor gubernur, karena diduga roh-roh jahat yang banyak  merasuki pikiran dan ucapan Pj Gubernur Bahtiar.

“Masyarakat berterima kasih kepada presiden atas dicopotnya pj Gubernur Bahtiar,” tuturnya.

Harun Rasyid berharap agar kegaduhan yang disebabkan oleh ucapan sinis tidak terjadi lagi dan penanganan bencana mampu di optimalkan lebih baik kedepannya.

“Semoga dengan digantinya tidak adalagi kegaduhan di Sulsel,” paparnya.

 

Pergantian Pj Gubernur

Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melantik lima penjabat (Pj) gubernur yang akan bertugas di Maluku Utara, Banten, Sulawesi Barat, Gorontalo, dan Sulawesi Selatan.

Pelantikan para Pj Gubernur digelar di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024).

Khusus untuk Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dan Pj Gubrrnur Sulbar Prof

Zudan Arif Fakrulloh bertukar posisi.Bahtiar dilantik sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) dan Prof Zudan sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel).

Demo yang disertai dengan tradisi mappasili, tari dengan pakaian adat terbilang

menarik dan berlangsung tertib.

Setelah melakukan orasi, ritual tradisi mappisili dan tarian, massa kemuadian membubarkan diri. (***)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img