KENDARI, WAJAHSULTRA.COM – Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pengusaha Tolaki Indonesia (HIPTI) Sulawesi Tenggara (Sultra) dirotasi.
Sebelumnya jabatan Ketum diamanahkan kepada Muh Kobar dan Ketua Dewas dijabat Rusmin Abdul Gani (RAG).
Belum lama ini, keduanya berganti posisi yang ditandai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Pelaksana tugas dari Ketua Umum DPP Lembaga Adat Tolaki.
Terkait pertukaran posisi antara Muh Kobar dan Rusmin Abdul Gani itu dibenarkan oleh Ketua Dewan Pembina DPP HIPTI Sultra Anton SH.
Menurut Anton, rotasi pengurus di HIPTI Sultra itu dikarenakan Ketua Umum sebelumnya Muh Kobar mempunyai halangan, sehingga roda organisasi tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Karena itu agar kegiatan HIPTI berlangsung, maka Rusmin Abdul Gani ditunjuk menjadi Ketum HIPTI. “Pergantian Ketum DPP HIPTI Sultra ini sudah kesepakatan semua jajaran pengurus. HIPTI ini didirikan untuk mewadahi seluruh pengusaha suku Tolaki yang ada di Sultra dan secara nasional untuk dapat berdaya saing dan dapat berbuat untuk daerah. Karena itu RAG diamanahkan untuk memimpin HIPTI Sultra,”ujar Ketua Dewan Pembina HIPTI Anton SH kepada sejumlah awak media. Sabtu, (01/05) malam.
Mantan Ketua DPRD Kolaka Utara ini mengaku, usai rotasi jabatan tersebut pelaksana ketua HIPTI diminta segera menyempurnakan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta menyiapkan komposisi kepengurusan dan juga sekretariat.
Ketika itu telah selesai dibentuk tambahnya, maka pengurus akan kembali mengadakan rapat bersama untuk membahas penentuan ketua devenitif. “Setelah kemudian ini selesai, kita akan rapat kembali rapat pleno di perluas semua anggota Hipti akan hadir menentukan ketua Umum,” jelasnya.
Di tempat yang sama pelaksana Ketua HIPTI Rusmin Abdul Gani mengamini apa yang disampaikan Ketua Dewan Pembina dan menerima tugas dari DPP LAT Sultra untuk menahkodai HIPTI Sultra.
Tujuannya adalah bagaimana seluruh pengusaha Tolaki berhimpun disatu wadah dan berusaha membangun negeri dan Sultra. “Saya kira tujuan kita jelas, bagaimana bila menghimpun teman-teman pengusaha supaya ada wadahnya, jadi penting kita bentuk himpunan ini agar kita bisa mengakomodir semua, potensi yang kita miliki. Dari potensi itu kita mulai mengidintifikasi, itulah tugas HIPTI mana yang UMKM, yang usaha pertambangan, perminyakan,” katanya.
“Kita jangan menjadi penonton di daerah kita sendiri. Banyak sumber daya kita yang harus kita olah dan kita kembangkan,” sambung Rusmin.
Ia mengaku, HIPTI akan menjadi wadah bagi para pengusaha lokal yang bisa memberikan bekal maupun memberikan pelatihan bagi para pengusaha pemula. “HIPTI memberikan mereka bekal, baik itu secara administratif maupun pelatihan pelatihan agar bisa bersaing, yang kedua di Hipti ini bukan saja hanya pengusaha pemula tapi ada juga pengusaha senior di dalamnya, jadi kita punya kekuatan modal,” ungkapnya.
Selain itu Hipti juga terbuka membangun komunikasi kenapa semua pihak baik Pemerintah maupun investor lain. “Kita terbuka membagun komunikasi, bargeningnya dengan semua,” tutupnya. (p2/c/hen)