KENDARI, WAJAH SULTRA,COM–Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk menangkap para koruptor Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Bukan hanya itu, lembaga yang didirikan La Ode Hasanuddin Kansi itu juga meminta APH untuk memberantas para pelaku Pengutan Liar (Pungli) di sekolah-sekolah yang ada di bumi Anoa.
Dewan Pembina AP2 Sultra, La Ode Hasanuddin Kansi menjelaskan bahwa pemerintah mengalokasikan anggaran di bidang pendidikan tujuannya adalah untuk mendukung pendidikan dalam membantu siswa-siswi agar memiliki pemahaman terhadap suatu hal yang membantu mereka menjadi manusia yang kritis dalam berpikir, didukung dengan fasilitas tempat belajar mengajar yang memadai.
Namun, hal itu berbanding terbalik dengan harapan pemerintah. Pasalnya anggaran dan BOS itu sering disalahgunakan oleh Kepala Sekolah bersama bendahara untuk memanipulasi dan BOS dengan cara-cara yang korup.
“Untuk itu, kami sebagai salah satu lembaga yang peduli dengan pendidikan maka kami minta agar APH memberantas para pelaku korupsi dana BOS termasuk pelaku Pungli di sekolah-sekolah,” jelasnya, Kamis (2/5/2024).
Ini harus menjadi perhatian serius oleh APH dan semua pihak yang terkait agar kasus korupsi Dana BOS dan kasus Pungli di sekolah tidak menjadi budaya.
“Semua pihak harus bersinergi untuk menangkap dan memenjarakan para pelaku korupsi, karena telah merugikan generasi penerus dan negara,” ungkapnya.
Selain itu, La Ode Hasanuddin Kansi mengatakan bahwa dirinya telah mengeluarkan surat perintah tugas terhadap anggotanya untuk melakukan invetigasi di seluruh sekolah yang ada di bumi Anoa.
“Mulai dari SD, SMP, dan SMA/SMK akan dilakukan invetigasi hasilnya akan diserahkan kapada APH dalam bentuk laporan,” tandasnya. (Andri/**)