KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Pembangunan Rumah Sakit Jantung yang pembangunanya sudah mencapai 40 persen di akhir tahun 2021 mendapatkan represiasi yang sangat baik dari pihak Bank Dunia.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Pahri Yamsul M. Si selaku Kepala Dinas Cipta karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara, saat ditemui awak media SultraPos di kantornya, Kamis (02/12).
“Jadi Bank Dunia itu di jadwalkan berkunjung di Kendari. Hanyakan karena faktor pandemi jadi terbatas, jadi kita virtual”, ungkap Pahri Yamsul.
Lebih lanjut Pahri juga menjelaskan, mereka langsung dari New York, sementara kita di Kendari sini. Jadi kita melalui Drown, jadi Drown itu langsung live kesana.
Kunjungan kerja ini sudah dilaksanakan beberapa hari lalu melalui virtual dan mendapatkan apresiasi dari pihak Bank Dunia.
“Ini sudah dilaksanakan, mereka sangat mengapresiasi kita punya hasil kerjaan. Sudah sesuai dengan standar-standar mereka”, kata Pahri menambahkan Pembangunan Rumah Sakit jantung sendiri sudah mencapai 40 persen dengan 17 lantai.
Harapan Pahri agar semua penderita-penderita jantung di Indonesia Timur tidak ke Jakarta lagi. Cukup di Sulawesi Tenggara di Kendari.
“Jadi kita buka satu macam rumah sakit yang bisa melayani semua pasien-pasien, saudara-saudara kita yang kena Jantung. Jadi tidak jauh-jauh lagi, karena antrian disana sudah panjang sekali, itu saja rumah sakit Bahteramas yang jantung itu bisa sampai dua minggu antrianya” tandasnya. (p3/c/hen)