KONAWE,WAJAHSULTRA.COM–Inilah ulah masyarakat desa setempat jika kecewa dijanji-janji tapi tidak pernah ditepati. Karena jengkel akhirnya puluhan masyarakat Desa Kapoiala Baru, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe menutup jalan hoaling mega industri PT. VDNI dan PT. OSS, Rabu, (06/07/2022).
Masyarakat melakukan itu karena buntut dari adanya oknum keamanan perusahaan PT. VDNI dan PT. OSS yang dinilai kurang sopan dan semena-mena kepada masyarakat setempat.
Kejadiannya seperti ini ada beberapa masyarakat setempat yang sedang memungut limbah perusahaan dan mengangkutnya menggunakan sepeda motor. Ditengah perjalanan, tiba-tiba mereka dihadang mobil dan mengaku sebagai pihak keamanan perusahaan.
Kamarudin, salah satu dari masyarakat tersebut ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, selain nyaris dilindas dia juga mengaku kalau besi dan gergaji besinya turut serta dirampas.
“Pihak keamanan mengambil gergaji besi dan menyita limbah,” aku Kamarudin.
Menurut Kamarudin perbuatan itu sangat merugikan kami. Pekerjaan yang kami lakukan ini karena kami telah kehilangan mata pencaharian. Sebab tambak ikan mereka sudah tidak produktif, disisi lain ini dampak dari pencemaran lingkungan sudah tidak memungkinkan mereka untuk memelihara empang kembali .
“Kami tidak ada lagi mata pencaharian yang lain selain memungut limbah perusahaan, karna sudah hampir 1 dekade perusahaan beroperasi, kami tidak pernah merasakan yang namanya CSR dari perusahaan sebagai pertanggungjawaban dampak lingkungan yang mereka timbulkan,” jelasnya.
Lebih jauh Kamarudin, mengakui sebagai masyarakat kecil dan lanjut usia sudah tidak memungkinkan lagi untuk bisa bekerja di dalam perusahaan.
“Kami mau hidup dari mana lagi kalau bukan memungut limbah pak,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Anas Fadil selaku pemuda setempat menuturkan bahwa masyarakat tidak akan mencari limbah, jika perusahaan menunaikan tanggung jawabnya sesuai perintah Undang-Undang untuk menunaikan CSR.
“Dulu kami bersyukur dengan adanya Investasi di Kecamatan Kapoiala ini. Investasi ini diharapkan bisa memberikan dampak positif, namun yang kami rasakan berbanding terbalik, pihak keamanan seolah-olah membuat kami resah,” pungkasnya. (**)