KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Lingkar Kajian Kehutanan (LINK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mendesak Mabes Polri untuk menangkap pimpinan PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS), karena perusahaan tersebut diduga melakukan pengrusakan lingkungan di Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.
Desakan itu disampaikan Andriansyah Husen, Ketua Umum LINK Sultra saat berunjuk rasa di Mabes Polri yang berada di bilangan Trunojoyo Jakarta Selatan.
“Aksi yang dilakukan oleh pihaknya adalah upaya untuk mempresure laporan kejahatan lingkungan yang dilakukan PT. VDNI dan PT OSS,” kata Andriansyah Husen kepada wartawan pada Rabu, 1 Desember 2021.
Lebih lanjut Andriansyah menjelaskan PT. VDNI dan OSS seolah-olah kebal hukum, sehingga dugaan pelanggaran yang terjadi tidak diproses.
“Sudah berapa kali masalah PT VDNI dan PT OSS ini disuarakan oleh masyarakat, namun seakan angin lewat saja, secara garis besar perusahaan tersebut sudah melakukan kejahatan lingkungan, namun tidak ada upaya dari APH untuk menindak lanjuti kasus tersebut,” jelasnya.
Andriansyah mengungkapkan, bahwa saat ini pihak kepolisian memberitahukan telah mengirim tim ke lokasi PT.VDNI dan OSS.
“Hari ini kita sudah disampaikan oleh pihak kepolisian bahwa tim sudah turun ke lokasi PT VDNI dan OSS, kita akan presure sampai tuntas,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti sampai pimpinan PT. VDNI dan OSS di tangkap dan penjarakan.
“Jangan harap saya dan kawan-kawan saya akan berhenti dalam menyuarakan kejahatan lingkungan ini, dalam waktu dekat ini, kami akan segera bertandang di ke Dubes China dan Istana Negara Republik Indonesia,” tegasnya.
Aksi demo juga dilakukan di lakukan LINK Sultra di kantor PT VDNI yang berada di Jalan Sudirman. Namun pihak perusahaan tidak memberikan respon atas aksi tersebut. (*)