Kery Saiful Konggoasa : Politisi Ulung Asal Negeri Lumbung Beras Genjot Produktivitas, Surplus Tiap Tahun

KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Siapa tak kenal Kery Saiful Konggoasa. Namanya tak hanya populer di Konawe, namun hingga seluruh jazirah Sulawesi Tenggara. Sosoknya yang sederhana dan suka blak-blakan, merupakan ciri khas pria yang kini menjabat Bupati Konawe untuk periode kedua. Karir politiknya cukup gemilang hingga membuatnya disegani oleh tokoh politik lain di Sultra. Ia merupakan salah satu aktor dibalik kuatnya hegemoni PAN di Sultra. Buktinya, Kery sukses meloloskan istri dan anaknya ke parlemen lokal hingga nasional.

Kery Saiful Konggoasa : Politisi Ulung Asal Negeri Lumbung Beras Genjot Produktivitas, Surplus Tiap Tahun

Kesuksesan di kancah politik tersebut ditelorkan pula di kepemimpinannya sebagai Bupati Konawe. Di periode keduanya bersama tandemnya Gusli Topan Sabara, konsep Konawe Gemilang diaktualisasikan. Potensi kearifan lokal yang turun temurun berkembang di tengah-tengah masyarakat Konawe kian digenjot. Sektor pertanian, perikanan dan peternakan semakin menggeliat. Pemerintah kabupaten (pemkab) meniupkan roh modernisasi pada sektor-sektor unggulan tersebut.

Sebagai contoh disektor pertanian khususnya padi, pemkab saat ini sedang giat-giatnya mengembangkan pola industri pertanian mekanisasi robotik. Alat mesin pertanian (alsintan) disiapkan, bahkan yang paling fenomenal yakni hand traktor via remote control. Perpaduan kearifan lokal masyarakat dengan kecanggihan teknologi tersebut, begitu mujarab dalam meningkatkan produktivitas pertanian padi  di Konawe. Berkat kepiawaiannya itu, Kery Saiful Konggoasa sukses melejitkan otoritanya sebagai sentra penghasil beras terbesar di Sultra. Meski ada terpaan wabah Covid-19, pemenuhan beras warga di jazirah Sultra tetap aman berkat pasokan dari Konawe.

Kery Saiful Konggoasa : Politisi Ulung Asal Negeri Lumbung Beras Genjot Produktivitas, Surplus Tiap Tahun

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, mengatakan, pemenuhan pangan menjadi atensi besar dimasa kepemimpinannya saat ini. Apalagi ditengah terpaan pandemi, katanya, pemenuhan pangan juga menjadi salah satu faktor kunci dalam upaya pemkab memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Makanya, dirinya begitu intens turun bertemu petani maupun ke Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Konawe, tak lain untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat bisa tetap terpenuhi.

“Istilahnya, tidak boleh ada ayam yang mati di lumbung padi. Produksi beras kita surplus setiap tahunnya” ujar mantan Ketua DPRD Konawe itu.

Konawe-1 itu menjelaskan, luas lahan pertanian sawah di Konawe saat ini mencapai 42.500 hektar. Luasan itu tersebar di seluruh basis persawahan di Konawe yang dikelompokkan menjadi tiga klaster. Yakni, klaster selatan, tengah dan barat. Basis persawahan yang termasuk dalam klaster selatan, meliputi kecamatan Uepai, Lambuya, Puriala dan Onembute. Adapun klaster tengah, meliputi kecamatan Unaaha, Wawotobi, Konawe, Anggotoa, Anggaberi, Meluhu dan Pondidaha. Untuk klaster barat, mencakup wilayah kecamatan Tongauna, Tongauna Utara, Asinua, Abuki dan Padangguni. Kery Saiful Konggoasa menyebut, saat tiba masa panen, beras yang dihasilkan dari setiap hektar sawah rata-rata mencapai enam ton. Tak muluk-muluk, Kery menargetkan dalam kurun waktu satu tahun, petani di otoritanya bisa menghasilkan panen hingga 200.000 ton beras.

“Kita jamin Konawe siap untuk terus memenuhi kebutuhan beras di Sultra. Saya akan kerahkan segenap kemampuan agar produktivitas beras di Konawe bisa terus meningkat,” yakinnya.

Kery Saiful Konggoasa begitu optimis produksi beras Konawe mampu mencukupi kebutuhan domestik maupun permintaan dari kabupaten/kota lain se-Sultra. Apalagi dengan total luas areal sawah produktif mencapai 42.500 hektar, sambungnya, Konawe menjadi wilayah yang memiliki areal persawahan terluas jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Sultra.

“Itu untuk hitungan sawah produktif saja. Masih banyak lahan yang belum digarap petani di Konawe. Luasnya kurang lebih 100 ribu hektar,” imbuhnya.

Masih banyak torehan manis yang dihasilkan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa selain dari aspek pertanian. Di sektor kesehatan misalnya, prestasi yang dicapainya juga tidak sembarangan. Berkat atensinya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe, akreditasi bintang lima berhasil disabet rumah rumah sakit plat merah tersebut dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Capaian itu bukan datang begitu saja, namun butuh komitmen dari duet pemimpin di Konawe yang berakronim KSK-GTS. Perjuangan menggapai akreditasi bintang lima dari KARS telah dilakukan pemkab sejak tahun 2014. Disisi lain, tentunya dukungan dan kinerja pihak RS Konawe yang tak henti berbenah untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Manajemen RS setempat turut melakukan berbagai terobosan sekaligus melengkapi berbagai indikator yang menjadi syarat terakreditasi. Puncaknya pada 30 Juni 2019, KARS mengumumkan BLUD RS Konawe meraih akreditasi bintang lima dengan predikat paripurna.

Direktur BLUD RS Konawe, dr HM Agus Lahida, menuturkan, akreditasi oleh KARS tersebut berlaku hingga tahun 2022 mendatang. RS Konawe berhasil memenuhi standar kelayakan dengan meraih rata-rata point 80 keatas sebagai ambang batas syarat paripurna. Ia menyebut, akreditasi paripurna meliputi peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan keselamatan pasien.

“Ini menjadi rujukan nasional. Perpanjangan kerjasama dengan BPJS juga menjadi syarat agar terakreditasi. Pengakuan dari Kementerian Kesehatan RI dan KARS ini, tak lepas dari peran pemkab Konawe. Dalam kurun beberapa tahun, pemkab membangun dan melengkapi fasilitas RS Konawe. Yang mana, fasilitas yang lengkap menjadi salah satu faktor penting penilaian akreditasi,” terangnya.

Jangan sepelekan pula kesungguhan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa dalam memberantas penyebaran wabah Covid-19 di otoritanya. Di awal-awal wabah mulai menyebabkan sebagian warga Konawe terpapar, Kery tancap gas dengan berbagai kebijakannya mengupayakan penyembuhan warganya yang terpapar. Salah satunya, menyulap gedung eks Diklat Konawe menjadi Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19. Dengan langkahnya tersebut, warga Konawe yang terinfeksi virus tak perlu jauh-jauh dirujuk ke RSUP Bahteramas Kendari untuk menerima perawatan medis. Fasilitas dalam rangka menunjang penyembuhan pasien yang dirawat di RSD Covid-19 Konawe juga ia lengkapi. Diantaranya, ruang instalasi gawat darurat (IGD), laboratorium dan ruang radiologi, ruang administrasi, kamar ganti pakaian bagi pria dan wanita, ruang konseling informasi dan edukasi (KIE), serta ruang inap pasien sebanyak 14 kamar.

“Jadi dari segi peralatan maupun sarana dan prasarana yang ada di RS Darurat Covid-19 Konawe, itu sudah cukup memadai. Untuk tenaga medis dan alat pelindung diri (APD) juga sudah disiapkan untuk merawat pasien Covid-19 di Konawe,” beber Kery Saiful Konggoasa, saat peresmian RSD Covid-19 Konawe, pertengahan April 2020 lalu.

Tak sampai disitu, kerja keras duet KSK-GTS menangani penularan wabah Covid-19 kembali ditunjukkan. Lewat kolaborasi pemkab dengan PT Cahaya Lentera Perkasa yang merupakan induk Lentera Healthcare, satu unit laboratorium mobil PCR akhirnya didatangkan ke Konawe. Kendaraan itu dihadirkan untuk membantu mempercepat proses pemeriksaan tes Covid-19 bagi warga dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Mobile Lab PCR Covid-19 itu didatangkan pada awal Oktober 2020 dan sudah dipergunakan warga, terkhusus calon tenaga kerja lokal (TKL) yang mengikuti tahap perekrutan di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).

Mobile Lab PCR Covid-19 itu punya beberapa keunggulan. Dengan laboratorium berjalan tersebut, efisiensi waktu dihasilkan. Hasil uji swab seseorang bisa keluar dalam hitungan 3-4 jam saja. Padahal sebelum-sebelumnya, perlu waktu 4-5 hari untuk menunggu hasil uji swab bisa keluar. Dari sisi biaya, patokan harga uji swab di laboratorium mobil PCR tersebut lebih rendah ketimbang melakukan tes swab mandiri di tempat lain yang disediakan pemerintah. Dalam sehari, Mobile Lab PCR Covid-19 bisa melayani pemeriksaan uji swab di kisaran 200 hingga 300 sampel. Kendaraan tersebut diperkirakan bisa melayani hingga 15.000 sampel uji swab. Peralatan medis di dalam mobil laboratorium PCR Covid-19, terbilang memadai. Mulai dari mesin PCR, ekstraksi DNA, serta alat kelengkapan lainnya. Dari ambil sampel hingga keluar hasilnya swabnya, bisa dilakukan lewat Mobile Lab PCR Covid-19.

“Mobil ini baru ada tiga di Indonesia. Untuk wilayah Sulawesi, baru kita yang punya di Konawe. Duanya lagi ada di Kalimantan Timur dan NTT,” tandas Bupati Konawe dua periode itu. (ADV/hen)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img
spot_img