KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, LM. Rajab Jinik meminta para orang tua untuk menjaga anaknya agar tidak hilang bahkan sampai menjadi sasaran penculikan. “Kita imbau semua orang tua jangan kasih bebas anaknya. Kita juga minta untuk memperketat penjagaan terhadap anak-anaknya dalam pergaulan di lingkungan.
Batasi anak-anak main handphone (HP) terutama dalam bersosial media yang sangat mempengaruhi,” kata LM. Rajab Jinik pada akhir pekan ini.
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari menjelaskan, akhir-akhir ini di Kota Kendari mulai dari marak kehilangan anak bahkan sampai dengan kabar penculikan anak, masalah narkoba, miras dan tawuran sering terjadi. “Jelas publik beranggapan karena orang tua memberikan kebebasan kepada anaknya. Jadi, saya imbau kepada para orang tua jaga anak-anak kita yang masih memiliki masa depan yang panjang. Mari kita lindungi mereka, karena banyak sekarang anak yang masih di bawah umur yang kerap terlibat tawuran, narkoba dan hilang serta diculik,” ujarnya.
Memang, kata Rajab Jinik, Kota Kendari menjadi sentral di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan perkembangan teknologi dan masyarakatnya sangat pesat. “Kita tidak tau kalau ada orang dari luar daerah dari mana asalnya. Orang dari mana dan ini yang harus kita jaga dan coba meminimalisir dengan memberikan imbauan untuk kesadaran orang tua terhadap pengawasan anaknya,” jelasnya
Anggota Fraksi Golkar ini mengatakan, Komisi III yang bermitra dengan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari untuk aktif mensosialisasikan ke masyarakat bahaya dari sosial media (Sosmed). “Komisi III minta Dinas Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak aktif dalam mensosialisasikan dampak dari sosmed buat anak-anak, bukan hanya kejadian seksual saja. Jangan hanya menunggu pengaduan dari masyarakat baru kerja. Tapi kami minta terobosan baru untuk menyelamatkan anak-anak yang masih memiliki masa depan yang panjang,” ujarnya.
Selain itu, Rajab Jinik juga meminta Forum Anak di Kota Kendari jangan hanya fokus melihat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada lembaga tersebut, tetapi harus ada terobosan baru salah satunya imbauan terhadap bahaya sosmed. “Kita minta juga Forum Anak harus ada sosialisasi dan imbauan-imbauan untuk masyarakat agar memperketat penjagaan dan pengawasan terhadap anak mereka,” jelasnya.
Ia menambahkan, kalau semua ikut meminimalisir dengan pendekatan etika kepada anak mulai dari orang tua, pemerintah dan sebagainya. Pasti kejahatan terhadap anak bisa berkurang bahkan sampai bersih di Kota Kendari. “Pada dasarnya kalau kita semua memperketat pengawasan terhadap anak-anak, maka yakin dan percaya bahwa tidak akan pernah muncul kejadian-kejadian tersebut,” tutupnya. (p2/d/hen)