KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Untuk mengembangkan lahan mangrove, Kampong Bakau menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kerjasama tersebut ditandai dengan Memorandum Of Understanding (MoU) antara rumah makan yang berada di jalan Buburanda, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Kambu dan Universitas Swasta itu.
Owner Kampong Bakau, Irmawati menjelaskan, kerjasama ini sebagai salah satu contoh, bahwa dirinya ingin melestarikan lingkungan. “Mereka yang paham tanaman apa yang bagus untuk kelestarian lingkungan,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam MoU tersebut pada akhir pekan ini.
Dengan demikian, jika ada yang menyampaikan bahwa dirinya dalam membangun rumah makan dapat merusak lingkungan itu tidak benar. “Saya dari awal membangun usaha ini untuk melestarikan lingkungan, apalagi rumah makannya merupakan salah satu wisata kuliner,” paparnya.
Sementara itu Rektor UMK, Amir Mahmud mengucapkan apresiasi kepada pemilik Kampong Bakau, atas inisiatifnya untuk melestarikan lingkungan.
Ia berjanji akan memanfaatkan kerjasama ini bukan hanya tempat wisata, tetapi sebagai tempat pendidikan. “Misalnya, mahasiswa untuk mengetahui macam-macam hutan bakau, mereka tinggal berkunjung di Kampong Bakau,” paparnya.
Ia berharap dengan terjalinnya kerjasama dengan pemilik Kampong Bakau bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga mangrove bisa dikelola dengan baik. “Seperti menaman pohon mangrove ditempat berlumpur dan lain sebagainya.
Dengan demikian tambahnya, Kampong Bakau bukan hanya dijadikan sebagai tempat wisata kuliner melainkan wisata pendidikan. “Jadi, Mahasiswa UMK kami akan arahkan untuk praktek di sini. Tidak perlu digaji, cukup dikasih makan,” tutupnya sambil tersenyum. (P2/hen)