KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Kapolres Kendari, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Didik Ervianto menegaskan bahwa kepolisian tidak boleh kalah dengan preman.
Kedepan tambahnya, akan ditindak tegas siapapun yang melakukan pawai atau demonstrasi membawa senjata tajam (Sajam). Karena hal itu melanggar aturan yang ada. “Akan dipidanakan ketika membawa sajam dalam melakukan pawai maupun aksi unjuk rasa,” jelasnya, Sabtu, (18/12).
Selain itu, mantan Kapolres Wakatobi ini menjelaskan untuk menciptakan suasana kondusif di Kota Kendari maka TNI-Polri bersinergi dan pihak-pihak lainnya. “Kita harus bergandengan tangan agar daerah yang kita cintai ini tercipta situasi aman dan damai,” paparnya.
Akan tetapi masih kata Didik saat ini Kota Kendari sudah kondusif. Masyarakat diharapkan untuk melakukan aktivitas seperti biasa. “Masyarakat juga melihat bahwa di lapangan atau dititik-titik tertentu ada TNI-Polri. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas,” urainya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan menyampaikan bahwa Kendari saat ini sudah kondusif. Karena belum ada perintah untuk siaga 1, 2 dan siaga 3. “Belum ada peningkatan situasi. Dan alhamdulilah saat ini Kendari sudah normal dan sudah bisa beraktivitas pada umumnya,” ungkapnya.
Perlu diketahui bahwa terkait pawai yang diselenggarakan belum ini merupakan spontanitas. Personil juga sebenarnya sudah berusaha mencegah agar tidak melalui tempat-tempat yang cukup rawan. “Namun, ada kelompok-kelompok yang menerobos. Tetapi sekali lagi saya sampaikan bahwa Kendari saat ini sudah kondusif,” tutupnya. (p2/c/hen)