Menu
Referensi Pembaca Milenial

Kadin Sultra dan Bulog Sinergi Kembangkan UMKM Bersama Rumah Pangan Kita

  • Bagikan
Ketua Kadin Anton Timbang bersama Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing saat memperlihatkan MoU Kerja sama.

KENDARI, WAJAH SULTRA, COM–Dalam upaya memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendukung ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sultra menjalin kerja sama strategis dengan Perum Bulog Sultra. Nota kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut ditandatangani oleh Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang, dan Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing, di Kantor Bulog Sultra pada Senin (20/1).

Kerja sama ini berfokus pada pengembangan UMKM berbasis Rumah Pangan Kita (RPK), sebuah program yang bertujuan untuk memperluas jangkauan distribusi pangan berkualitas dengan harga terjangkau melalui para pelaku UMKM di daerah.

Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang menegaskan bahwa sinergi ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat kemitraan antara Kadin dan Bulog, yang selama ini telah aktif berkolaborasi dalam berbagai kegiatan seperti operasi pasar murah dan penyediaan sembako bagi masyarakat.

“MoU ini adalah bentuk komitmen nyata kami untuk mendorong UMKM agar berkembang lebih maju dan berdaya saing. Kadin akan berperan dalam pembinaan dan pendampingan, mulai dari pengembangan produk, strategi pemasaran, hingga akses permodalan. Kami ingin UMKM di Sultra tidak hanya bertahan tetapi juga naik kelas dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” bebernya.

Menurut Anton, keberadaan RPK yang dikelola oleh UMKM diharapkan dapat memperkuat mata rantai distribusi pangan di daerah, sehingga masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau tanpa harus bergantung pada pasar tradisional yang fluktuatif.

Anton Timbang optimistis bahwa sinergi ini akan menjadi langkah awal menuju pemberdayaan UMKM yang lebih besar, termasuk dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan regional.

“Kami ingin membangun ekosistem UMKM yang kuat dan mandiri. Dengan dukungan dari berbagai pihak, kami yakin program ini akan sukses dan bisa direplikasi di daerah lain,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang terjalin dan berharap program ini dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Sultra.

“Kami optimis bahwa sinergi ini akan memberikan manfaat besar, baik bagi para pelaku UMKM maupun masyarakat luas. Melalui program ini, Bulog tidak hanya berperan sebagai penyedia kebutuhan pangan tetapi juga sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa program ini diharapkan dapat membantu petani lokal dalam memasarkan hasil panennya secara lebih luas, sekaligus mendukung pemerintah dalam program penyediaan makanan bergizi gratis bagi masyarakat yang membutuhkan.

Sebagai langkah awal, program percontohan akan diimplementasikan di Kota Kendari dengan melibatkan 50 UMKM yang telah bergabung dalam skema RPK. UMKM ini akan didukung oleh Bulog dalam hal penyediaan stok pangan strategis seperti beras, gula pasir, dan minyak goreng.

“Untuk tahap awal, kami akan fokus pada tiga komoditas utama, yaitu beras, gula pasir, dan minyak goreng. Namun, kami juga membuka peluang untuk menambahkan komoditas lain sesuai dengan kebutuhan pasar dan ketersediaan bahan di masa mendatang,” ungkap Sitti Mardati.

Ke depan, program ini akan diperluas ke berbagai wilayah lain di Sulawesi Tenggara. Bulog Sultra, yang memiliki jaringan distribusi luas dengan lima cabang dan 13 gudang di berbagai daerah, siap mendukung program ini agar berjalan efektif dan dapat menjangkau lebih banyak UMKM.

“Kami berharap program ini bisa menjadi model bisnis yang tidak hanya mendukung UMKM, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah dengan memanfaatkan infrastruktur Bulog yang sudah tersebar di berbagai kabupaten dan kota,” tambahnya.

Dengan adanya kerja sama antara Kadin dan Bulog ini, diharapkan UMKM di Sultra dapat semakin berkembang dan berkontribusi dalam memperkuat ekonomi daerah.

“Program ini juga diharapkan dapat memperpendek rantai distribusi pangan, sehingga harga di tingkat konsumen tetap stabil dan terjangkau,” tandas Sitti Mardati. (hen)

 

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *