JAKARTA,WAJAHSULTRA,COM--Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menjadi salah satu narasumber dalam acara talkshow yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, Rabu (20 April 2022).
Talkshow bertema “BRIDA untuk Percepatan dan Daya Saing Inovasi Daerah” ini menghadirkan sejumlah Kepala Daerah yang dinilai berprestasi dan peduli terhadap percepatan dan daya saing inovasi daerah dan berkomitmen membentuk Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).
Acara talkshow ini merupakan rangkaian dari kick off pembentukan BRIDA di seluruh Indonesia, yang dimoderatori oleh Ketua Tim Transisi BRIN Prakoso Bhairawa.
Selain Gubernur Sultra, kepala daerah lain yang turut menjadi narasumber dalam talkshow ini yakni Gubernur Papua Barat, NTB, Bali, dan Jawa Tengah. Narasumber lainnya adalah anggota Dewan Pengarah BRIN Tri Mumpuni.
Sebelumnya, dalam acara kick off pembentukan BRIDA, Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri hadir secara virtual memberikan pengarahan. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy hadir langsung memberikan sambutan.
Dalam kesempatan itu, mantan Presiden RI kelima tersebut meminta agar Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dapat mendorong percepatan pembentukan BRIDA di daerah.
Pada talkshow tersebut, Gubernur Sultra menyampaikan, salah satu persoalan riset di Indonesia adalah kurangnya sosialiasi.
Gubernur mencontohkan, banyaknya masyarakat yang menolak vaksin disebabkan sosialisasi yang kurang. Padahal, vaksin merupakan produk yang dihasilkan melalui riset.
Persoalan berikut mengenai riset adalah apakah kita bersedia menggunakan produk-produk lokal kita sendiri. Dicontohkan, sejak tahun 1926, aspal Buton sudah diriset sebagai salah satu sumber daya alam yang dimiliki bangsa ini. Namun, sampai saat ini pemanfaatan aspal Buton di Indonesia belum optimal.
Gubernur juga menyampaikan rencana relokasi penduduk di pesisir Pulau Buton yang berpotensi terkena bencana tsunami ataupun gempa bumi. Pemprov Sultra telah menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung dan Universitas Halu Oleo untuk melakukan riset terhadap potensi bencana itu.
Selain mengajukan sejumlah persoalan mendasar perihal riset, Gubernur Sultra juga mengajukan sejumlah gagasan agar daerah-daerah bisa tumbuh merata. Salah satunya, hasil-hasil riset strategis yang membutuhkan implementasi harus ditindaklanjuti dengan bantuan pembiayaan dari BRIN ataupun pemerintah pusat secara umum.
Kedua, perlu kolaborasi yang kuat tidak hanya pemerintah daerah dan pusat, tapi juga di antara pemerintah daerah.
“Kita di Sultra, APBD-nya hanya Rp 5,2 triliun. Coba bandingkan dengan DKI Jakarta yang mencapai Rp 87 triliun. Namun, kita di Sultra sangat kaya dengan berbagai sumber daya alam. Nah, kita coba kolaborasi agar ada subsidi silang di antara daerah,” papar Gubernur.
Di akhir paparannya, Gubernur sangat mengapresiasi eksistensi BRIN dan pembentukan BRIDA di daerah-daerah dalam rangka mengakselerasi inovasi yang ada di daerah.
Gubernur juga meminta agar BRIN lebih disosialisasikan ke masyarakat beserta berbagai riset yang dihasilkannya dan dapat diimplementasikan untuk mengoptimalkan peningkatan nilai tambah dari produk-produk yang dihasilkan.(*)