KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Honor aparat desa di Kabupaten Konowe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) dipastikan akan dibayar akhir tahun ini.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel, Irham Kalenggo. Bahwa, honor aparat desa di Kabupaten Konsel yang belum dibayarkan periode 2020 dipastikan akan dibayar akhir tahun ini. “Saya pastikan akhir tahun semua akan terbayarkan,” tegasnya saat menghadiri kampanye Paslon, Surunuddin Dangga – Rasyid di Kecamatan Landoono. Rabu, (30/09).
Keterlambatan pembayaran honor aparat desa, bukan disebabkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Konsel, tetapi terlambatnya daerah menerima uang dari pemerintah pusat.
Perlu diketahui tambah politisi Golkar itu, keterlambatan membayar honor aparat desa, tidak terlepas dari defisit atau pendapatan negara yang tidak mencapai target. Berdasarkan catatan defisit negara di tahun 2020, kurang lebih Rp 600 triliun. “Defisit negara kita dipengaruhi adanya wabah Covid-19 ini, sehingga mempengaruhi transfer dana ke daerah, dan tentu berdampak pada pembayaran honor desa. Jadi bukan karena Pemda Konsel tidak mau membayarkan, tapi negara kita sedang defisit,” urainya.
Ketua DPD II Partai Golkar Konsel ini menuturkan, bahwa beberapa hari yang lalu, dirinya sudah rapat bersama dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dimana dalam rapat tersebut, pihak Pemprov Sultra meminta Pemda Konsel memprioritaskan pembayaran gaji rutin pegawai, termaksud honor aparat desa, dan menghentikan sementara pengerjaan proyek. “Setelah saya berdiskusi dengan pak Surunuddin, tidak ada pengerjaan proyek, yang ada proyek DAK dan pendidikan. Makanya saya diam-diam karena semua semua honor aparat desa sebelum akhir tahun akan dibayar,” paparnya.
Dengan demikian tambah Ketua Tim Pemenangan Surunuddin – Rasyid ini, meminta kepada masyarakat jangan terpengaruh isu-isu di luar sana yang sengaja di manfaatkan oknum, untuk menjatuhkan kandidat berakronim Suara 2020 ini. “Isu itu semua fitnah, tolong di jawab kalau ketemu masyarakat lain. Di luar sana tahunya hanya menghujat, tapi belum kita tahu karyanya,” tutupnya. (P2/hen)