Gubernur Ali Mazi Tanam Mangrove Secara Serentak di Wilayah Korem 143 Halu Oleo

KENDARI,WAJAH SULTRA,COM–Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., memberikan sambutan pada acara Penanaman Mangrove Secara Serentak di Wilayah Korem 143 Halu Oleo, Teluk Kendari, 15 Mei 2023.

Hadir, yang terhormat; Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P,  S. Sos., M.Tr (Han), bersama pejabat di lingkup Kodam XIV Hasanuddin, Selamat Datang Kembali di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara; Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara, H. Abdurrahman Shaleh, SH., M.Si.; Forkopimda Provinsi Sulawesi Tenggara: Wakapolda Sultra, Brigjen Pol. Dwi Irianto, Kajati Sultra, Dr. Patris Yusrian Jaya, SH., MH., Danrem 143 Halu Oleo, Brigjen TNI Ayub Akbar bersama jajarannya.

Ikut hadir Kabinda Sultra, atau yang mewakili; Kepala BNN Provinsi Sultra, atau yang mewakili; Ketua Pengadilan Tinggi Provinsi Sultra, atau yang mewakili; Pj. Walikota Kendari, Asmawa Tosepu, A.P., M.Si.; Para Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi dan Pimpinan Instansi Vertikal; Ketua Persit KCK Cabang Koorcab Rem 143, bersama jajarannya; dan para Komandan Kodim Wilayah Korem 143 Halu Oleo.

“Sebagaimana diketahui, bahwa keberadaan hutan mangrove di satu sisi memiliki peran yang sangat vital dan manfaat yang  besar, baik secara ekonomi, ekologi, maupun pertahanan dan keamanan khususnya di wilayah pesisir. Kesemuanya peran dan manfaat tersebut adalah untuk kelangsungan hidup manusia, dan mahluk hidup (jenis biota lainnya) yang menjadikan kawasan mangrove sebagai tempat habitatnya,” kata Gubernur Ali Mazi, membuka acara.

Sementara disisi lain, keberadayaan hutan mangrove terus mendapat tekanan dan ancaman yang besar pula terhadap kelestariannya, seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan adanya kebijakan pembangunan oleh pemerintah, antara lain:

Kepentingan pembangunan wilayah atau pengembangan infrasruktur ekonomi seperti: pelabuhan, areal tambang, kawasan industri, dan lain-lain.

Pemanfaatan area mangrove untuk kawasan pemukiman baru.

Pemanfaatan area mangrove untuk area budidaya tambak ikan dan udang.

Kerusakan mangrove akibat aliran limbah kimiawi.

Illegal logging, dan pemanfaatan untuk bahan baku produksi arang.

Mencermati kondisi tersebut, maka pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan harus merupakan bagian integral dari rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Tata Ruang Wilayah, Rencana

Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, Rencana Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu, dan Rencana Pengelolaan lainnya yang memiliki kaitan yang erat dan berdampak terhadap ekosistem mangrove, sehingga diperlukan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi lintas sektor, instansi dan lembaga.

“Untuk itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyambut baik dan sangat mengapresiasi langkah antisipatif dan responsif yang dilakukan oleh Kodam 14 Hasanuddin, dengan mendorong semua Korem di seluruh wilayah kerjanya melaksanakan kegiatan penanaman mangrove secara serentak seperti yang kita ikuti dan saksikan bersama pada kesempatan ini,” tegas Gubernur Ali Mazi.

Dalam pandangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, kegiatan ini sangat sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara saat ini, yang terus mengupayakan berbagai langkah rehabilitasi hutan mangrove. Dan kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Indonesia pada dunia untuk ikut berperan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pangdam XIV Hasanudddin, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P,  S. Sos., M.Tr (Han) yang telah menginisiasi pelaksanaan kegiatan penanaman mangrove serentak, khususnya di Provinsi Sulawesi Tengga

Ungkapan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya juga Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara sampaikan kepada Danrem 143 Halu Oleo bersama jajarannya yang telah memfasilitasi dan menyelenggarakan kegiatan ini sebagai wujud komitmen bersama membangun masyarakat, daerah, bangsa dan negara tercinta.

“Kita dapat menginspirasi dan mendorong kecintaan masyarakat dalam menjaga lingkungan serta melindungi hutan mangrove yang ada di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara. Serta semoga kita semua dapat terus bersinergi dalam mendukung percepatan rehabilitasi mangrove sebagai salah satu langkah penting dalam merawat kelestarian alam dan lingkungan, yang Insyaa Allah memberi nilai manfaat yang besar bagi kehidupan kita dan anak cucu kita kedepan” harap Gubernur Ali Mazi.

Mangrove For Better Life

Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P,  S. Sos., M.Tr (Han) bersama Gubernur Ali Mazi ikuti penanaman mangrove serentak di Teluk Kendari, Kota Kendari.

Penanaman mangrove serentak mengusung tema “Mangrove For Better Life” dan dilaksanakan pula di Jakarta dan dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo bersama Panglima TNI, Kapolri dan Menteri Pertahanan RI di Pantai Indah Kapuk, Jakarta, dan diilaksanakan di 370 titik di 37 provinsi se-Indonesia.

Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin telah dari periode Maret sampai dengan Mei 2023 sudah menanam mangrove di 24 titik, kalau kita hitung arealnya seluas 312.000 hektar, kemudian pohon yang ditanam sekitar 46 ribu. “Tentunya kegiatan ini sudah sesuai harapan dari pemerintah, dan harapan kita bersama bahwa nantinya akan bermanfaat untuk kita bersama, yang motonya hari ini Mangrove for Better Life, jadi ini untuk kehidupan kita kedepannya yang lebih baik lagi,” terang Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso.

Kalau kita evaluasi, selama ini kita hampir sering, mungkin disini sudah berkali-kali kita tanam pohon mangrove, tapi dari persentase kehidupan, belum sesuai dengan yang diharapkan. “Untuk itu harapan kita, mudah-mudahan kali nanti setelah ditanam, mungkin pak Danrem dikasih nama, satu mangrove satu Babinsa namanya, diikat satu-satu, kalau mati, itu wajib diganti, syukur-syukur kalau dari Polda mau, ada Bhabinkamtibmas diikat atasnya, kemudian ada nama, kalau ada 1.000 berarti 500 Kodim, 500 dari Kepolisian, kasih nama, mati ganti, mati ganti, sampai mana yang tahan,” harap Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso.

Kata Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso, bila hidup, dan paling tinggi, kasih promosi, misalnya mangrovenya paling bagus, naikkan, sekolahkan, pindahkan, karena ujiannya selama ini, persentase sekitar 20 persen yang hidup, itu sudah sangat bagus.

“Karena kalau kita lihat, pohon mangrove ini, kita sudah tahu bersama, ini sangat membantu kita terutama daerah-daerah pantai untuk menjaga abrasi, longsor, dan juga sebagai tempat limpahan ikan-ikan dan sebagainya, menghasilkan juga makanan mereka, jadi sangat banyak manfaatnya,” jelas Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso.

Sementara itu, Gubernur Ali Mazi juga menyampaikan pentingnya rehabilitasi hutan mangrove di Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Sebagaimana diketahui, bahwa keberadaan hutan mangrove, disatu sisi memiliki peran yang sangat vital dan manfaat yang besar, baik secara ekonomi, ekologis maupun pertahanan dan keamanan, khususnya di wilayah pesisir, semuanya peran dan manfaat tersebut, adalah untuk kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup serta biota lainnya, yang menjadikan kawasan mangrove sebagai habitatnya,” ucap Gubernur Ali Mazi (Ilham/hen)

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img