KENDARI, WAJAH SULTRA, COM–Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., melantik Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (LP3KD) Sulawesi Tenggara Periode 2023-2027, di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Rabu, 21 Juni 2023.
Hadir pada pelantikan tersebut: Plh. Sekda Sultra, Sukanto Toding; Kepala Biro Kesra Sultra, Perwakilan Pembimbing Masyarakat Katolik, Pastor Vikaris Episkopalis, Penasehat, Pastor, Rohaniwan-rohaniwati, Frater dan Suster dan Ketua Umum bersama jajaran Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Perparani Katolik Daerah (LP3KD) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pembacaan Surat Keputusan Gubernur Nomor 187 Tahun 2023 tentang Penetapan Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah Prov. Sultra Periode Tahun 2023-2027, dan keputusan ditetapkan di Kendari pada tanggal 24 Februari 2023.
Ketua Umum LP3KD Prov. Sultra, Leonardus Latu, memberikan sambutab bahwa Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah Prov. Sultra Periode Tahun 2023-2027, berdasarkan hasil musyawarah daerah pertama tanggal 11 Desember 2022 di Hotel Zenith Kendari, menyatakan bahwa Pengurus LP3KD Sulawesi Tenggara walaupun sudah terpilih tetapi sudah melakukan beberapa aktivitas untuk mempersiapkan dan menyukseskan PESPARANI III Tingkat Nasional yakni di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023.
PESPARANI III Tingkat Nasional di DKI Jakarta yang direncanakan semula pada bulan Agustus tahun 2023 tetapi berdasarkan hasil HARPITNAS pada tanggal 12-14 Mei 2023 diputuskan bulan Oktober pada tanggal 27 Oktober-2 November 2023 di Provinsi DKI Jakarta.
Dalam rangka mempersiapkan dan mensukseskan pesta PERPARANI III Tingkat Nasional di Prov. DKI Jakarta, dalam rangka audisi jenis lomba ada 13 lomba yang akan dipertandingkan sehingga peserta dan pendamping yang akan mengikuti kegiatan PESPARANI berjumlah 165 orang, dimohon dukungan dan bantuan dana dari gubernur agar umat Katolik yang merupakan utusan dari Prov. Sulawesi Tenggara dapat menghadiri ajang lomba tersebut.
“Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada gubernur, walaupun begitu sibuk dengan tugas-tugasnya tetapi bapak gubernur meluangkan waktu untuk melantik Pengurus LP3KD Prov. Sulawesi Tenggara Periode 2023-2027,” kata Ketua Umum LP3KD Prov. Sultra, Leonardus Latu.
Gubernur Ali Mazi, mengatakan bahwa selaku Pimpinan Pemerintah Sulawesi Tenggara menyambut baik, sembari menyampaikan selamat atas terlaksananya pelantikan Pengurus LP3KD Sulawesi Tenggara.
“Sebagai salah satu wujud penguatan eksistensi dan dinamika organisasi, sekaligus sebagai salah satu upaya memperkuat hubungan kemitraan antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan seluruh elemen masyarakat, khususnya umat Katolik,” kata Gubernur Ali Mazi.
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani (PERPARANI) Katolik, lahir dari keinginan dan kebutuhan masyarakat Katolik, khususnya dalam mengekspresikan iman Katolik yang terkait dengan seni dan budaya dalam proses inkulturatif. Hal ini direspon baik Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama RI, dengan terbitnya peraturan Menteri Agama Nomor 35 Tahun 2016. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Agama tersebut, maka upaya koordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) serta pihak pemerintah pusat dan daerah dilakukan secara intens. Sehingga sudah dua tahun berproses, terbentuklah LP3K Nasional dan LP3K Daerah.
Bersamaan dengan PESPARANI III, mereka diharapkan dengan tahun politik saat ini, yang mengasah keseriusan kita dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan masyarakat secara lebih arif.
Untuk itu, Gubernur Ali Mazi selaku pengarah LP3KD Sulawesi Tenggara berharap dengan perhelatan nasional ini, semua mampu menjadikan Pesta Paduan Suara dan Nyanyian Gerejani sebagai perekat persatuan dan mengembangkan semangat persaudaraan di antara warga bangsa. “Saya yakin Tim Pesparani Sulawesi Tenggara akan semakin mampu berkiprah di ajang nasional nanti, tidak lupa saya menitipkan pesan bagi kita semua agar di PESPARANI III nanti kita semua bertanding secara sportif. Dengan demikian, kita pun menjaga suasana kondusif bukan hanya selama kegiatan, tetapi juga sebelum dan sesudah ajang PESPARANI III nanti.”
Pesparani Katolik sebagai salah satu kegiatan keagamaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses pelaksanaan pembinaan dan penguatan spiritual keagamaan masyarakat, khususnya bagi saudara-saudaraku ummat katolik, agar senantiasa memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran kitab suci agama yang diimani dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman yang benar dan menyeluruh tentang hakikat dan esensi dari ajaran agama, diyakini dapat menuntun kita sebagai umat manusia untuk senantiasa membangun hubungan kedekatan dengan Tuhan melalui kepribadian, serta tetap menjaga dan merawat hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pembangunan bidang keagamaan merupakan bagian penting dari proses pembangunan itu sendiri. Untuk itu, Pemerintah Sulawesi Tenggara menjadikan pembangunan bidang keagamaan sebagai salah satu program prioritas melalui program Sulawesi Tenggara Berbudaya dan Beriman. Dengan program Sulawesi Tenggara Beriman diharapkan seluruh umat beragama dapat menjalankan ajaran dan keyakinan agamanya masing-masing, demi kemajuan Sulawesi Tenggara yang aman, maju sejahtera dan bermartabat. (Ilham/hen)