KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menyampaikan sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Persiapan Program Integrated and Revitalization Shrimp Farming di Provinsi Sulawesi Tenggara, di Kendari 8 April 2022.
Ikut hadir dan menyaksikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Dr. Tb. Haeru Rahayu, A.Pi, M.Sc.
Hadir pula Plh. Sekretaris Daerah Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., Bupati Muna La Ode Muhammad Rusman Emba, ST., dan Bupati Konawe Selatan H. Surunuddin Dangga, ST., MM., Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan KKP RI Ir. Arik Hari Wibowo, M.Si, Kepala Kanwil ATR/BPN Prov. Sultra Dr. Andi Renald, ST., MT; serta para pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Sultra.
Turut hadir Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Muna; Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Konawe Selatan; Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muna; Kepala BPN Kabupaten Muna dan Kepala BPN Kabupaten Konawe Selatan.
KEGIATAN Program Integrated and Revitalization Shrimp Farming bertujuan untuk meningkatan kesejahteraan pembudidaya udang, memperbaiki infrastruktur dan konstruksi kawasan tambak tradisional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan devisa negara, serta meningkatan penerimaan pajak.
Rapat Koordinasi Persiapan Program Integrated and Revitalization Shrimp Farming (Integreitid end Revitalisesyen Srimp Ferming) di Provinsi Sulawesi Tenggara, adalah upaya untuk membangun inter-koneksi antar Pusat, Provinsi dan Kabupaten, untuk mengoptimalkan komitmen, kerja sama dan kontribusi, demi pencapaian tujuan bersama dalam program pengembangan budidaya udang.
“Perwujudan prinsip Localizing SDG’s di Tingkat Daerah atau mengupayakan penerapan tujuan pembangunan berkelanjutan yang sesuai dengan situasi, kondisi, potensi, kebutuhan dan karakteristik lokal di daerah, akan semakin terfasilitasi dengan adanya persiapan program Integreitid end Revitalisesyen Srimp Ferming di Provinsi Sulawesi Tenggara yang hari ini kita laksanakan. Keberadaan program ini diharapkan dapat menjadi energi baru untuk mengakomodasi prakarsa lokal bagi percepatan pencapaian berbagai target yang sudah ditetapkan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Program Integreitid end Revitalisesyen Srimp Ferming di Provinsi Sulawesi Tenggara bertujuan untuk saling mengisi, melengkapi dan memperkaya berbagai inisiatif baru dalam pengelolaan perikanan tambak udang yang berkelanjutan. Tambak udang tersebut, akan dikelola secara ramah lingkungan dan seimbang antara aspek ekologi, ekonomi dan inovasi teknologi.
Pembangunan tambak udang perlu memperhatikan aspek ekologi secara berkelajutan dan aspek ekonomi melalui penerapan bisnis multi produk dan multi kompetensi yang akan menyerap tenaga kerja lokal, serta aspek inovasi teknologi melalui industrialisasi terintegrasi dari hulu sampai hilir, dan modernisasi sistem produksi yang didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkompeten.
Program ini menandakan bahwa dari hulu ke hilir siklus budidaya udang harus terkelola dengan baik dan minim resiko khususnya terhadap ligkungan hidup akibat dari aktivitas pembuangan limbah tambak pasca panen.
“Pada kesempatan ini, saya atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, yang menjadikan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai bagian dalam program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah mengidentifikasi calon lahan tambak udang terintegrasi di Kabupaten Muna dan Kabupaten Konawe Selatan, sehingga program tersebut dapat dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara,” ujar Gubernur Ali Mazi.
Kepada Bupati Muna dan Bupati Konawe Selatan, Gubernur Ali Mazi juga mengucapkan terima kasih karena telah menyatakan kesediaan untuk bergabung dan bekerja sama dalam program ini. Pihak pemda harus memastikan lahan tambak sudah clean and clear serta masyarakat juga mendukung penuh Pembangunan Kawasan Budidaya Udang terintegrasi dengan harapan dapat menciptakan lapangan tenaga kerja bagi warga lokal. Kerja sama dan dukungan dari seluruh komponen masyarakat sangat dibutuhkan terutama pemilik lahan dan pemerintah daerah kabupaten, pemerintah provinsi dan pihak lain dalam pembangunan tambak udang terintegrasi berbasis kawasan.
Untuk mewujudkan keberhasilan program tersebut, tentu dibutuhkan sinergitas antar lintas sektor. Karena program yang dilakukan berada di daerah sehingga keterlibatan Pemerintah Daerah sangat penting, kolaborasi dan koordinasi antar pusat dan daerah, dilakukan agar bisa cepat terbangun model kawasan budidaya udang yang terintegrasi.
“Tidak lupa saya memberikan penghargaan yang tinggi kepada Tim Program Integreitid end Revitalisesyen Srimp Ferming yang telah bekerja keras dan mencurahkan segala pikiran serta tenaga hingga program tersebut dapat dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara,” tambah Gubernur Ali Mazi.
Dengan modal kesungguhan dan implementasi kerja sama, baik secara eksternal maupun secara internal, yang saling bersinergi dan terintegrasi, kami optimis dapat menyukseskan program ini di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara akan terus mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan yang telah ditetapkan.
Gubernur Ali Mazi telah menugaskan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tenggara untuk terus mengawal program ini yang akan dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Gubernur Ali Mazi berharap kegiatan yang kita lakukan hari ini menjadi titik awal. Oleh karenanya, Gubernur Ali Mazi mengajak kepada kita semua, khususnya kepada Bupati Muna dan Bupati Konawe Selatan untuk melanjutkan titik awal ini dengan membuktikannya melalui berbagai tindakan konkrit dan nyata sebagai wujud kesungguhan.
“Semoga kita senantiasa diberi kekuatan dan kemudahan untuk bisa terus berpartisipasi dan berkontribusi bagi keberlanjutan pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan di Provinsi Sulawesi Tenggara, guna mendorong kemajuan dan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daerah sultra khususnya, serta kemajuan pembangunan bangsa dan Negara Indonesia tercinta,” ujar Gubernur Ali Mazi mengakhiri sambutannya.
Menjadi Kawasan Udang
Program ini akan membawa dampak baik bagi masyarakat Sultra, melalui pemanfaatan lahan yang dapat dijadikan sumber ekonomi baru. Gubernur Ali Mazi telah menyatakan kesiapan untuk mendukung apa yang menjadi kewenangan dari pemerintah daerah dan dari legislatif untuk mendukung apa yang menjadi permasalahan lahan agar bisa dioptimalkan kedepan.
Program yang akan dilaksanakan berupa pengembangan kawasan tambak udang seluas 100 hektare, dengan target produksi mencapai dua ribu ton.
Bidang Penataan Kawasan Perikanan Budidaya juga akan memberikan bantuan berupa eksavator untuk memperbaiki tambak yang terkendala. Kemudian bantuan paket dukungan pendanaan untuk masyarakat mengelola tambak tersebut, dan kami juga akan mendistribusikan kincir yang semua itu masuk dalam APBN.
Di tahun 2022 sudah mulai membangun tambak udang, serta bisa menjadi kawasan udang yang terideal di Sultra. Tujuan dari kegiatan adalah untuk meningkatan kesejahteraan pembudidaya udang, memperbaiki infrastruktur dan konstruksi kawasan tambak tradisional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan devisa negara, serta meningkatan penerimaan pajak. (*)