KALSEL, WAJAHSULTRA.COM–Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., melanjutkan kunjungan kerja ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Sehari setelah mengikuti Pembukaan MTQ ke-XXIX di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, keesokan harinya, 13 Oktober 2022, Gubernur Ali Mazi bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan. Kunjungan ini untuk memenuhi undangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam agenda Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2022, yang dijadwalkan pada tanggal 12-14 Oktober 2022.
Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2022 sebagai berbentuk estafet untuk keberlangsungan kegiatan di tahun berikutnya. Agenda tahunan yang dilaksanakan sejak tahun 2009 ini untuk memperingati Hari Peringatan Pengurangan Resiko Bencana Internasional.
Pembangunan berkelanjutan harus dapat meyakinkan kelangsungan hidup melalui pelestarian fungsi dan kemampuan ekosistem dan tidak merusak lingkungan. Hal ini sejalan dengan prinsip penanggulangan bencana untuk meminimalisir kerugian termasuk kehilangan jiwa pada individu, masyarakat, maupun negara berupa kerugian yang berkaitan dengan orang, fisik, ekonomi, dan lingkungan. Ini artinya pelestarian ekosistem sangat berpengaruh positif dalam pengurangan pengaruh negatif dari kejadian bencana. Oleh karenanya, kegiatan pengurangan risiko bencana sebagai bagian dari penanggulangan bencana dapat dikaitkan langsung dengan proses pembangunan berkelanjutan.
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) adalah rangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis untuk menganalisis risiko-risiko dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia. Setelah berbagai upaya penanggulangan bencana di Indonesia dilaksanakan, telah dirasakan banyak kemajuan dan capaian dalam membangun ketangguhan bangsa melalui upaya PRB. Namun, besarnya pencapaian PRB perlu terus dimonitor dan evaluasi agar upaya-upaya tersebut tidak hanya mengurangi risiko yang ada namun juga diharapkan dapat mencegah munculnya risiko-risiko baru. Investasi PRB perlu selalu dilakukan secara fokus dan inklusif dalam pembangunan berkelanjutan agar manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, untuk mendukung kemajuan-kemajuan dalam upaya penanggulangan bencana ini diperlukan komitmen yang kuat antara Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, dan lembaga usaha.
Sejak Tahun 2009, Badan PBB UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction) atau sekarang bernama UNDRR (United Nations for Disaster Risk Reduction) telah menetapkan tanggal 13 Oktober sebagai hari peringatan PRB Internasional (International Day for Disaster Risk Reduction). Hari Peringatan PRB ini menjadi pengingat bersama atas kemajuan-kemajuan, keberhasilan, capaian-capaian dalam mempertahankan ketangguhan dari dampak di Indonesia, Peringatan PRB telah menjadi agenda nasional yang dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 2013. Penyelenggaraan peringatan bulan PRB nasional sebelumnya secara berturut adalah Kota Mataram, NTB (2013), Kota Bengkulu, Bengkulu (2014), Kota Surakarta, Jawa Tengah (2015), dan Kota Manado, Sulawesi Utara (2016), Kota Sorong, Papua (2017), Kota Medan, Sumatera Utara (2018), Bangka Belitung (2019), DKI Jakarta (2020) dan Kota Ambon, Maluku (2021) dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan pemerintah daerah dan para pelaku penanggulangan bencana.
Pada tahun 2022, BNPB bekerjasama dengan BPBD Provinsi Kalimantan Timur untuk menyelenggarakan rangkaian Puncak Peringatan Bulan PRB Nasional Tahun 2022 pada tanggal 12 – 14 Oktober 2022 dengan mengusung tema “Bersama Kita Tangguh” dan tagline: Bebaya Etam Tegoh. Harapannya dengan bersama-sama kita dapat mewujudkan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kota Balikpapan dan sekitarnya, Provinsi Kalimantan Timur.
Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2022 ini merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai investasi untuk ketangguhan. Secara umum, peringatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia.
Selain itu, tujuan khusus peringatan ini adalah:
Mengembangkan kemitraan antara Pemerintah, Pemda, lembaga usaha dan masyarakat dalam pembangunan yang berkesinambungan dan berbasis PRB;
Melakukan sosialisasi dan diseminasi hasil-hasil aksi nyata pelaku lembaga usaha dan masyarakat dalam PRB; dan
Mendapatkan masukan-masukan dalam rencana pembangunan berkelanjutan berbasis PRB.
Manfaat yang diharapkan adalah:
Meningkatnya koordinasi kemitraan antar pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat dalam pengembangan pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis PRB;
Terdapatnya komitmen bersama antar pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat dalam pengembangan pembangunan berbasis PRB; dan
Adanya masukan yang membangun dalam rangka perencanaan program bidang PRB.
Talkshow sebagai kegiatan untuk sharing knowledge, berbagi informasi, berdiskusi, mempelajari atau memberikan pengalaman terkait dengan isu-isu kebencanaan antar pelaku penanggulangan bencana. Acara ini akan dilaksanakan selama 2 (dua) hari mulai tanggal 12 – 13 Oktober 2022. Lokasi pelaksanaan di BSCC Dome Balikpapan. Peserta kegiatan ini berasal dari komunitas masyarakat, I/NGO, lembaga usaha, perguruan tinggi serta pemerintah daerah dengan jumlah peserta berkisar 200 orang setiap sesinya.
Ignite stage ini adalah panggung untuk menyampaikan info dan program barang dan jasa yang dimiliki, terutama yang berkaitan dengan penanggulangan bencana khususnya PRB. Selain pelaku usaha, pegiat penanggulangan bencana melalui organisasi sosial masyarakat atau pun perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam memaparkan praktik baik terkait PRB. Selain itu, ignite stage ini juga sebagai sarana hiburan yang dapat diisi dengan kesenian daerah, musik, dan jenis hiburan lainnya. Kegiatan ini akan dilaksanakan di BSCC Dome Kota Balikpapan pada tanggal 12-13 Oktober 2022.
Peserta kegiatan ini bersifat umum meliputi komunitas masyarakat, NGO/INGO, lembaga usaha, perguruan tinggi serta pemerintah daerah dengan jumlah peserta berkisar 100 orang setiap sesinya.
Setibanya di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, Gubernur Ali Mazi bersama rombongan disambut oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Prov. Sulawesi Tenggara, Muhammad Yusuf, yang juga menjabat Pj. Buton Selatan, yang sehari telah tiba lebih dahulu. Ketua Keluarga Kerukunan Buton (KKB) Balikpapan, Safaruddin, dan Bendahara KKB Balikpapan, Jambri.
Turut serta mendampingi Gubernur Ali Mazi dalam kunjungan kerja ini yakni, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Prov. Sultra, Yusmin; Karo Adminitrasi Pimpinan Prov. Sultra, Rahmad Hasan. (Ilham/hen)