Gandeng Peradah Tunas Bakti Amerta Sari, Anggota DPD Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Gandeng Perada Tunas Bakti Amerta Sari, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra), dr. Dewa Putu Ardika menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan.

Sosialisasi tersebut dilaksanakan di Desa Ambulanu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebangsaan terhadap masyarakat.

Dewa Putu Ardika Seputra menyampaikan bahwa prinsipnya kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan agar nilai-nilai kebangsaan tertanam dalam diri anak bangsa sejak dini. “Kita harus merawat kebhinekaan sebagai orientasi dalam kemajemukan agar menjadi spirit bagi generasi bangsa,” ungkapnya dalam sambutannya pada akhir pekan ini.

Ia menambahkan, implementasi empat pilar kebangsaan harus digelorakan terhadap semua kalangan, mulai dari tokoh masyarakat hingga generasi muda. “Setiap masyarakat harus menjunjung tinggi nilai toleransi,” paparnya.

“Dimana semangat empat pilar kebangsaan, mengajarkan agar lebih toleran, mau berbagi, gotong-royong dan yang terpenting menghargai perbedaan,” sambungnya.

Sebagai gerasi bangsa masih kata dr. Dewa masyarakat indonesia harus memperkuat kebhinekaan. Dimana masyarakat tak sekedar memahami nilai-nilai kebangsaan, melainkan mengimplementasikannya dalam berinteraksi di lingkungan tempat tinggal serta masyarakat luas. “Generasi muda sangat penting memahami nilai-nilai luhur bangsa, karena modal dasar munculnya generasi muda yang berkualitas, berkarakter dengan rasa nasionalisme tinggi dan gemar bekerja keras,” urainya.

Untuk itu, dirinya menekankan kepada generasi muda di seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Kita ketahui bersama, bahwa masuknya budaya asing sangat berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, untuk itu empat pilar kebangsaan ini harus terus kita gelorakan,” urainya.

Selain itu, ia menjelasakan Pancasila masih sangat relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini, seperti yang terkandung dalam butir ketiga, bahwa bangsa Indonesia harus bersatu karena masyarakatnya heterogen, multietnik, multikultural dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, Pancasila harus dijadikan sebagai ideologi kesatuan atau penyatuan etnik, budaya dan lainnya. “Masyarakat indonesia terbingkai dalam NKRI, dan untuk menjadi seorang nasionalis sejati kita harus mengimplementasikan empat pilar tersebut dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebatas menghafal dan mempelajarinya,” tutupnya. (p2/d/hen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img