KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH., menyerahkan penghargaan sebagai daerah dengan Kategori Penanganan Covid-19 Terbaik kepada Bupati Muna Barat Drs. Achmad Lamani, M.Pd. Penyerahan penghargaan tersebut didampingi Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Lilik Kurniawan, S.T., M.Si., Selasa 2 Novembet 2021.
Selain Bupati Muna Barat, lima kepala daerah lain di Sultra dengan Status Penanganan Corona Terbaik yang turut diganjar reward oleh BNPB adalah Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, SE., ME., Bupati Konawe Utara Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M.Si., IPU., ASEAN. Eng., Bupati Konawe Selatan H. Surunuddin Dangga, ST., MM., Bupati Bombana H. Tafdil dan Buton Selatan, H. La Ode Arusani.
Sekretaris Utama BNPB, Lilik Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas kinerja kepala daerah tersebut karena telah berkontribusi membantu kerja-kerja Pemerintah Pusat dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Corona.
Lilik Kurniawan menyatakan keenam kepala daerah di atas patut menjadi contoh bagi kepala daerah lain agar ikut aktif melakukan upaya penanganan Covid-19 secara maksimal sehingga status pandemi di Indonesia segera berakhir.
Secara terpisah sebelum ajang penerimaan penghargaan, Bupati Muna Barat Achmad Lamani, menyampaikan rasa terima kasih atas reward yang diberikan oleh BNPB pusat. Kata Lilik Kurniawan, penghargaan ini menjadi motivasi bagi Muna Barat untuk terus meningkatkan kinerja dalam berbagai aspek.
Sebagai informasi, penyerahan penghargaan kepala enam kepala daerah ini dilakukan disela Rapat Koordinasi Penguatan Sinergi Antar Lembaga dan Kemitraan dalam Rangka Penanggulangan Bencana di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam pertemuan tersebut, selain menekankan partisipasi aktif penanganan bencana non alam seperti pandemi, Lilik Kurniawan menekankan kepala daerah agar memberi atensi serius terhadap potensi bencana alam. Baik sebelum atau saat bencana terjadi dan pasca bencana alam.
“Selain melakukan sinkronisasi program penanganan bencana lintas lembaga, yang patut diingat adalah bagaimana mempersiapkan diri sebelum, saat dan pasca bencana terjadi,” kata Lilik Kurniawan.
Sebab bagaimana pun, lanjut Lilik Kurniawan, kawasan di Indonesia masuk dalam zona rawan bencana alam yang tidak dapat dihindari. Hal yang bisa dilakukan hanyalah memastikan kesiapsiagaan seluruh elemen menghadapi berbagai potensi bencana alam meminimalisir risiko bencana.
Lilik Kurniawan mencontohkan pembangunan Kolam Retensi termasuk agenda penanaman pohon di Kolam Retensi Boulevard yang dilakukan bersama Gubernur Ali Mazi kemarin adalah salah satu langkah action program penanganan bencana dalam jangka panjang.
“Kemarin di Kolam Retensi kita menanam pohon ini sifatnya adalah penanganan jangka panjang ini harus diteruskan. Apalagi memang kondisi di sini rawan banjir. Penanganan jangka pendek juga perlu disusun secara baik programnya sehingga ketika bencana datang kita memang telah siap,” pesan Lilik Kurniawan. (hen)