Dituding Berhalusinasi, Direktur Eksekutif PPI Santai Ras Md : Lompatan Elektabilitas RAG-SS Lebih Baik daripada Ewako

KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Hasil temuan survei Parameter di Konsel beberapa hari yang lalu dinilai berhalusinasi. Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara Endang-Wahyu Ade Pratama (Ewako), Abdul Nashar.

Ia menilai jika pihak survei parameter indonesia (PPI) berhalusinasi dalam menyampaikan data hasil surveinya. Bahkan Abdul Nashar meminta kepada pihak PPI agar belajar lagi menjadi pollster kredibel.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif PPI, Ras Md merespon dengan santai. Dikatakannya, pernyataan jubir Ewako adalah hal yang biasa. “Ya, mungkin saja karena yang kami sampaikan tidak sesuai ekspektasi mereka dalam berkampanye selama ini,” paparnya. Minggu, (22/11).

“Persoalannya kami mau sampaikan seperti apa jika memang demikian adanya. Soal lompatan elektabilitas paslon Rusmin Abdul Gani – Senawan Silondae (RAG-SS) lebih baik daripada Ewako, memang itu fakta data,” sambungnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya menemukan jika di kelompok penantang petahana, pasangan RAG-SS terpotret lebih besar lompatan elektabilitasnya di interval 1 bulan survei daripada pasangan Ewako. “Masa saya mau ngomong jika pasangan Ewako lebih bagus lompatan elektabilitasnya daripada pasangan RAG-SS. Sedangkan data menunjukkan jika pasangan nomor urut satu naik 4 persen, dari survey kami sebelumnya. Pasangan nomor urut 3 hanya naik 2 persen, lalu saya sampaikan jika nomor 3 lebih bagus. Kan nggak logis,” urainya.

Soal kesimpulan Abdul Nashar selisih 40 persen hanya terjadi di solo, menurut Ras, itu wawasan sempit. Pasalnya, sudah banyak kejadian di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selisih kandidat satu dengan lainnya berjarak di atas 40 persen. “Semenjak saya berkecimpung di dunia riset dan konsultan politik selama hampir 15 tahun, sudah banyak kejadian selisih kandidat di atas 40 persen,” jelas Ras.

Ras memberikan contoh seperti Pilwalkot Surabaya 2015 lalu. Pasangan Risma-Whisnu mencapai kemenangan diatas 80 persen. Begitupun juga Rita Widyasari di Kutai Kartanegara 2015 lalu, juga menang di atas 80 persen. Pilkada Bantaeng 2013, Prof. Nurdin Abdullah juga menang diatas 80 persen. “Tapi selisih yang saya sampaikan dalam rilis sebelumnya itu bukan selisih hasil akhir KPU seperti jubir Ewako contohkan dalam kasus Pilkada Solo, tapi selisih hasil temuan survei kami. Ini yang mesti dipahami oleh jubir Ewako,” sindir Ras.

“Soal mengapa petahana masih posisi teratas, ya itu sesuatu yang wajar. Pak Surunuddin itu bupati bekerja, banyak prestasi yang beliau raih selama kepemimpinannya. Bahkan di data kami konsisten menggambarkan jika mayoritas publik Konsel puas atas kinerja beliau selama ini. Artinya, syarat petahana kuat beliau kantongi. Ditambah lagi petahana menghadapi dua kompetitor,” tambahnya.

Tak hanya itu, Ras mengatakan, pihaknya telah mengantongi surat keputusan dari KPUD Konsel sebagai salah satu lembaga resmi yang bisa mempublikasikan hasil survei maupun quick count. “Itu bukti jika apa yang kami sampaikan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” terangnya.

Bahkan Ras Md mengajak jubir Ewako jika selesai Pilkada, Parameter membuka tempat magang buat Abdul Nashar. “Ya, jika beliau ingin mengupgrade wawasan Pilkadanya, dengan senang hati saya mengajak beliau ke kantor usai Pilkada. Saya siapkan tempat khusus,” urainya.

Sebelumnya, PPI mengeluarkan hasil survei jika posisi pasangan Surunuddin-Rasyid masih unggul jauh 40 persen dari dua kompetitornya. Sedangkan diklaster penantang, baik pasangan RAG-SS dan pasangan Ewako bersaing ketat. (P2/c/hen)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img