KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Menumbuhkan serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengembangan pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan program Sapta Pesona dan bersih-bersih tempat wisata, yang terletak di Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna.
Sapta Pesona sendiri terdapat unsur didalamnya seperti bagaimana menciptakan rasa aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah yang akan menyimpan kenangan saat berkunjung disalah satu objek wisata.
Ketua Panitia Sapta Pesona Ali Udin yang juga merupakan Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara menjelaskan, kegiatan Sapta Pesona ini merupakan kegiatan bersih-bersih diwilayah dan kawasan objek wisata. Juga sebagai momen penyadaran bagi masyarakat sekitar obyek wisata, agar dapat menjaga dan melestarikan obyek wisata serta warisan nenek moyang terdahulu.
“Apalagi di Kecamatan Loghia ini, terdapat Wisata Religi dan wisata sejarah yang yang harus dijaga dan dikembangkan. Nantinya dengan semangat kerjasama serta publikasi, Obyek wisata ini dapat dikembangkan potensi sebagai penambah anggaran daerah (PAD) baru.
Sambungnya, momentum hari ini sebagai gerakan Sapta Pesona yakni bersih-bersih tempat wisata agar tempat wisata ini dapat terjaga serta dilestarikan. Juga obyek wisata ini dapat dikembangkan sebagai bentuk pelestarian, serta pengembangan wisata yang ada di Kabupaten Muna.
“Mudah-mudahan semua potensi Pariwisata yang ada di Kabupaten Muna, dapat berkembang serta dilestarikan dan terjual baik pada wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Apalagi kedepannya dari BPJB Makassar sedang melakukan penelitian serta pembuatan master plant dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Muna,”tandasnya.
Sebelum menutup, Ali Udin menambahkan hari ini pihaknya memberikan bantuan sebanyak puluhan sapu, beberapa tempat sampah, beberapa Gerobak dorong dalam rangka bersih-bersih tempat wisata yang ada di Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna. Dimana diserahkan langsung oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Pemerintah Kecamatan Loghia, serta kepada Kelompak Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Kecamatan Loghia, Kabupaten Muna.
Sementara itu Asisten III Pemerintah Kabupaten Muna Ali Basa mengatakan,
Potensi wisata yang ada di Kabupaten Muna, khususnya di Kecamatan Loghia Ini sebagai akses pengembangan pariwisata religi dan dalam rangka mengembangkan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Muna.
“Hanya saja, tinggal keikutsertaan masyarakat dalam proses pengembangan Pariwisata, insya Allah kedepannya ada kerjasama dan sinergitas antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam upaya pengembangan sektor Pariwisata,”ulasnya.
Sambungnya, kawasan Loghia ini merupakan warisan leluhur yang tidak bisa dilupakan dan harus dikembangkan tumbuhkan. Apalagi Masjid Loghia ini merupakan peninggalan Syeh Saidi Raba yang terbangun kira-kira sejak 1437 M dan merupakan titik awal penyebaran Islam di Kabupaten Muna.
“Sehingga potensi wisata ini haruslah dikembangkan serta dikenalkan sampai ke Mancanegara, karena keunikan serta perjalanan sejarahnya yang sangat panjang. Mudah-mudahan semua pihak dapat bekerjasama serta saling bahu membahu dalam pengembangan Potensi wisata yang ada di Kabupaten Muna,”pungkasnya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara Laode Saifuddin mengatakan, kegiatan hari ini, merupakan wujud dari kegiatan Pemerintahan Desa atau Pemerintah Kabupaten Muna dalam mendukung program aksi pada hari ini.
Dimana kegiatan pada hari ini, merupakan Gerakan Sadar Wisata dengan penerapan Sapta Pesona. Gerakan Sapta Pesona seperti ini, sebenarnya sudah mulai dilakukan oleh Kabupaten/Kota.
“Beberapa waktu yang lalu Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Kementerian Pariwisata telah melakukan aksi bersih, indah, Sehat dan aman (Bisa). Akan tetapi lebih ditonjolkan pada pengembangan wisata yaitu rasa aman untuk mendatangkan para wisatawan di Sulawesi Tenggara,”jelasnya.
Sambungnya, beberapa waktu yang lalu juga, DPRD Kabupaten Muna telah berkunjung ke Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam pertemuan tersebut, rombongan anggota DPRD Kabupaten Muna berharap agar obyek wisata yang ada di Kabupaten Muna harus ada satu icon pengembangan wisata di Kabupaten Muna.
“Kemudian beberapa bulan yang lalu, kami berkunjung ke Kementerian Pariwisata dalam rangka membahas Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan Wisata yang ada di Sulawesi Tenggara. Alhamdulillah, kami mendapatkan dana sebesar Rp. 5 Miliyar untuk pembangunan Fisik dan yang non fisik sebesar Rp. 800 juta,”bebernya.
Untuk itu harap Saifuddin, berharap, Pemerintah Kabupaten Muna dan masyarakat, nantinya jika ada kegiatan pengembangan wisata tolong untuk diberikan dukungan. Terutama kepada Pemerintah Kabupaten Muna, jika ada pembatasan di DPRD mengenai pembangunan, pihaknya meminta untuk dikembangkan juga mengenai pengembangan Pariwisata agar dapat di anggarkan di APBD Pemerintah Kabupaten Muna.
“Karena dalam mengembangkan Pariwisata didaerah harus ada tiga pendukung yakni
Pengembangan Pariwisata ada tiga yakni bagaimana atraksinya, Aksebilytas dan keamanan. Apalagi obyek wisata yang ada di Kabupaten Muna, Kecamatan Loghia ini mencakup keseluruhan yakni obyek wisata Religi, obyek wisata Budaya, Wisata Bahari serta Ekonomi Kreatif (Kain Tenun). Insya Allah setelah aksi Sapta pesona ini tahun 2021, akan ada pelatihan untuk
pemandu wisata dalam rangka upaya pengembangan pariwisata harus ada promosi,”pungkasnya.
Ditempat yang berbeda Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Muna Amiruddin
mengatakan, karena memang potensi Kabupaten Muna, khususnya di Kecamatan Loghia dari tiga komponen Pariwisata yakni Wisata Religi, Wisata Bahari, Wisata sejarah dan budaya serta Ekonomi Kreatif (Ekraf).
“Saat ini BPJB Makassar sedang melakukan riset dan pembuatan master plant pengembangan kawasan situs cagar budaya. Dimana dalam master plant tersebut, luas kawasan cagar yang ada di Kecamatan Loghia sebanyak kurang lebih 70 Km/persegi termasuk masjid pertama yakni Masjid Quba. Kita berharap, master plant ini yang akan membantu kita dalam rangka pengembangan potensi obyek wisata yang ada di Kabupaten Muna, khususnya Kecamatan Loghia,” Ulasnya.
Dalam master Plant tersebut kata Amiruddin, terdapat potensi wisata yakni sebagian Kematan Loghia, Kecamatan Kontunaga, Kecamatan Tongkuno masuk dalam pengembangan potensi Pariwisata.
Pengembangan Pariwisata ini sebenarnya bukan hanya tanggung jawab Dinas Pariwisata semata, namun ketika berbicara tentang destinasi dan budaya harus melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
“Oleh sebab itu, Dispar juga akan bersinergi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta masyarakat dalam rangka pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Muna. Kalau kolaborasi ini berjalan bagus, saya kira kita bisa mengembangkan pariwisata yang ada di Sulawesi Tenggara khususnya Kabupaten Muna,” tutupnya.
Sementara itu camat Loghia Hajar sosi mengatakan, memang pada dasarnya banyak yang akan kita kembangkan di Kecamatan Loghia khususnya Wisata Religi dan wisata budaya. Apalagi disini, merupakan potensi wisata yang mungkin tidak ada di dunia, sehingga potensi wisata disini bisa sebagai pengembangan wisata.
“Sehingga semua pihak harus berpartisipasi dalam mengembangkan potensi wisata yang ada di Kabupaten Muna, khususnya di Kecamatan Loghia. Untuk itu saya berharap Pemerintah Kabupaten Muna dan seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Loghia agar bisa berkolaborasi dan bekerjasama sama dalam pengembangan Pariwisata yang ada didaerah. Agar obyek wisata ini nantinya, dapat terjaga, terekspos dan dikenal baik wisatawan Lokal maupun wisatawan mancanegara,”tutupnya. (hrn/hen)