KENDARI,WAJAHSULTRA.COM–Tuntut turunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ribuan mahasiswa dan ratusan buruh di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi demontrasi.
Diketahui, massa aksi yang demo merupakan mahasiswa dari empat universitas di Kendari dan ratusan buruh.
Selain menuntut menurunkan presiden Jokowi, mahasiswa juga menggelar unjuk rasa dalam rangka menolak penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kemudian menolak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen serta menuntut kelangkaan minyak goreng.
Adapun empat Universitas yang melaksanakan aksi, 11 April 2022 itu, yakni Univeristas Halu Oleo (UHO), Universitas Muhammadiyah Kendari, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari.
Mahasiswa bergerak dari kampus masing-masing menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra.
Sebelum menyampaikan tuntutan ke gedung wakil rakyat, mahasisiwa sempat menggelar orasi di beberaapa lokasi ruas jalan sambil membakar ban bekas, sehingga arah lalulintas di jalan Abdulah Silondae, Kecamatan Mandonga dialihkan.
Dalam aksi unjuk rasa 11 April itu menyisakan sedikit gelak tawa akibat tulisan lucu para pendemo yang di bawanya dalam rangka menyuarakan tuntutannya. Berbagai spanduk dengan tulisan nyeleneh warnai tolak Jokowi dan penundaan Pemilu. Salah satunya, Mending 3 Ronde di Ranjang daripada 3 Periode.
Akibat aksi demo mahasiswa tersebut, arus lalu lintas di Jalan Abdullah Silondae, tepatnya di perempatan eks MTQ sempat terganggu. Polisi terpaksa harus mengalihkan arus lalu lintas ke jalur lain. “Kami dari mahasiswa menolak penundaan Pemilu 2024, menolak presiden tiga periode, menolak kenaikan BBM, menolak kenaikan harga minyak goreng (migor) dan menolak kenaikan PPN 11 persen,” ujar salah seorang peserta aksi.
Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh yang datang menemui para mahasiswa menyatakan dukungan terhadap tuntutan mahasiswa. “DPRD Sultra menyatakan sikap menolak penundaan pemilu, menolak kenaikan BBM dan berbagai persoalan yang dituntut oleh mahasiswa. Kami mendukung aspirasi dan tuntutan adik-adik mahasiswa,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa ARS itu menegaskan, pihaknya mendesak pemerintah pusat untuk segera menstabilkan harga bahan pokok, utamnya minyak goreng. “Kami meminta untuk disediakan kebutuhan pokok masyarakat, terutama minyak goreng yang masih saja langka. Untuk itu kami meminta Presiden Jokowi harus segera menuntaskan masalah ini. Tuntutan adik-adik ini, akan kami teruskan ke pusat,” katanya.
Ia juga menyampaikan, di bulan ramadan ini, pemerintah harus betul-betul menjamin ketersediaan bahan pokok seluruh masyarakat. Jangan sampai ada kekurangan dan kelangkaan bahan pangan, yang membuat masyarakat kesusahan.
Untuk diketahui, dalam rangka mengamankan demo tersebut Aparat Kepolisian menurunkan 1250 personil. (And/hen)