KENDARI, WAJAHSULTRA.COM — Untuk berupaya membuat terampil masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari kembali membuka empat paket Pelatihan Berbasis Kompotensi Institusional (PBK Inst) Non Boarding Tahap VII di Aula BLK Kendari, Senin (14/06). Empat paket program pelatihan yang dibuka yaitu Otomasi Industri, Las SMAW 3 G, Penggambaran 2D dengan sistem CAD, dan Service Sepeda Motor Konvensional.
Kepala BLK Kendari Dr La Ode Haji Polondu yang diwakili Sub Koordinator Pemberdayaan Ir Nurjayanti dalam sambutannya menuturkan, program pelatihan tahap VII yang dibuka kali ini terdapat 64 siswa sebagai peserta pelatihan yang terbagi menjadi 16 orang setiap jurusan.
“Setiap siswa peserta pelatihan mendapatkan tanggungan dari BLK Kendari mulai dari seragam, makan siang, kelengkapan alat tulis, transport dan sepatu kerja untuk tiga program pelatihan kecuali Penggambaran 2D dengan sistem CAD,” katanya.
Ia menjelaskan, pelatihan di BLK Kendari juga tidak dipungut biaya bagi pendaftar, sebab sudah menjadi tugas dan kewajiban BLK Kendari di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), untuk memberikan keterampilan terhadap masyarakat khususnya angkatan kerja, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja baik di dunia usaha atau insdustri dan bahkan bekerja secara mandiri.
“Target kami dari proses ini, ialah menyiapkan angkatan kerja yang siap pakai dan dengan itu kami berharap bisa menekan angka pengangguran,” jelasnya.
Pada proses pelatihan ini juga, lanjut dia, ada beberapa tahapan yang mesti dilalui siswa, mulai dari pembinaan karakter, penguasaan teori, praktek dan On The Job Training atau dikenal dengan magang. Hal itu bertujuan, agar setiap siswa pelatihan di BLK Kendari benar-benar sesuai standar kebutuhan pasar kerja, mulai dari kedisiplinan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman.
“Semua itu, menajdi dasar dari proses penilaian terhadap para siswa untuk dinyatakan lulus berstatus kompeten atau hanya sekedar lulus saja tapi tidak kompeten,” bebernya.
Berkaitan dengan semua hal itu pula, Nurjayanti kembali menegaskan, agar para siswa yang kini menjadi peserta pelatihan dapat bersungguh-sungguh untuk mengikuti semua instruksi dari instruktur atau tenaga pengajarnya. Sebab, siswa sebanyak 64 orang itu merupakan pilihan dari serangkaian seleksi yang dilakukan pihaknya untuk mengambil 16 orang terbaik disetiap kejuruan.
“Manfaatkan ilmu yang diberikan instruktur, karena kalian adalah orang-orang yang beruntung untuk bisa dilatih tanpa biaya. Jika, suatu hari kalian berhasil, maka itu merupakan kebanggan pula bagi kami,” tutupnya. (p3/c/hen)